Gerakan Ayah Teladan: Nobar Film Panggil Aku Ayah di Malang Gaungkan Peran Ayah

oleh : -
Gerakan Ayah Teladan: Nobar Film Panggil Aku Ayah di Malang Gaungkan Peran Ayah
“Nonton bareng film Panggil Aku Ayah di Kota Malang gaungkan peran penting ayah dalam pengasuhan anak dan ketahanan keluarga.”

SURABAYA (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) – Nonton bareng (nobar) film Panggil Aku Ayah yang digelar di Kota Malang, Jumat (29/8/2025), berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Sekitar 180 kader pelaksana dan pengelola Program Bangga Kencana se-Kota Malang turut hadir dalam kegiatan ini. Nobar tersebut sekaligus menjadi ajang sosialisasi Program Quick Wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga melalui Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).

Acara ini turut dihadiri berbagai tokoh penting, mulai dari Tenaga Ahli Menteri, Aulia Rayimas Tinkar, anggota DPRD Kota Malang Joko, Ketua dan pengurus HIPMI Kota Malang, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Ketua DPC Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Kota Malang Danial Mukti, hingga para penyuluh KB.

Ketua IPeKB Kota Malang, Danial Mukti, menegaskan bahwa film ini sangat relevan dengan realitas keluarga Indonesia saat ini.

“Film ini menceritakan bagaimana kehadiran figur ayah, bukan hanya secara fisik, tetapi juga penuh perhatian. Saat ini, banyak keluarga mengalami fenomena fatherless, di mana ayah ada secara fisik tetapi jauh secara komunikasi dan psikologis,” ujarnya.

Danial menambahkan, nobar Panggil Aku Ayah telah digelar hampir di seluruh kota di Jawa Timur. Sasaran utamanya adalah para ayah maupun calon ayah agar lebih memahami peran strategis mereka dalam keluarga.

Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri, Aulia Rayimas Tinkar, menegaskan bahwa film ini bukan hanya ditujukan untuk ayah, tetapi juga untuk seluruh anggota keluarga.

“Pak Menteri selalu menekankan bahwa ketahanan negara berawal dari ketahanan keluarga. Harapannya, setelah menonton film ini, para orang tua memahami pentingnya peran ayah dan ibu dalam pengasuhan,” jelasnya.

Ia menekankan, ayah tidak hanya berfungsi sebagai pencari nafkah atau pelindung, tetapi juga harus hadir secara emosional, menjadi pendidik, serta teladan bagi anak-anaknya.

“Ayah harus mengajarkan kemandirian, ketangguhan, dan nilai-nilai kehidupan. Inilah pesan utama yang ingin disampaikan melalui film Panggil Aku Ayah,” tegas Aulia.

Melalui kegiatan ini, para pemangku kebijakan berharap peran ayah dalam keluarga semakin diperkuat. Dengan demikian, fenomena fatherless yang dikhawatirkan dapat memengaruhi tumbuh kembang anak bisa ditekan. Film Panggil Aku Ayah hadir sebagai media edukasi untuk mendorong para ayah agar lebih aktif, hadir, dan bertanggung jawab terhadap masa depan generasi bangsa.(**)

 

 

banner 400x130
banner 728x90