Kualifikasi S3 dan Kontribusi Riset Wajib Jelas, Untag Siap Perkuat Catur Dharma

PROFESOR "GBHN" DIKRITIK KERAS: Kemdiktisaintek Minta PTS Perkuat Profil Dosen Menuju Indonesia Emas 2045

oleh : -
PROFESOR "GBHN" DIKRITIK KERAS: Kemdiktisaintek Minta PTS Perkuat Profil Dosen Menuju Indonesia Emas 2045
Foto: Prof. Bhimo Widyo Andoko saat memaparkan pentingnya penguatan profil dosen pada Dialog Kebijakan di Untag Surabaya.
banner 970x250

SURABAYA (Beritakeadilan.com, Jawa Timur)–Sektor pendidikan tinggi swasta (PTS) menghadapi tantangan serius dalam menyiapkan fondasi akademik menuju Visi Indonesia Emas 2045. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menegaskan bahwa penguatan profil dosen adalah kunci utama yang harus segera diselesaikan.

Hal ini mengemuka dalam Dialog Kebijakan Tata Kelola Perguruan Tinggi dan SDM Menuju Visi 2045 di Auditorium Untag Surabaya, Jumat (21/11/2025).

Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Kemdiktisaintek, Prof. Dr. Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H., menyatakan bahwa profiling dosen adalah strategi utama, bukan sekadar urusan administrasi.

“Profiling para dosen itu penting. Kualifikasi pendidikan, kepakaran, dan kontribusi dosen itu harus jelas. Idealnya, dosen itu berpendidikan S3 dan memiliki kepakaran yang diakui,” tegas Prof. Bhimo. Ia menambahkan bahwa dampak dosen harus dirasakan luas, dari penemuan stem cell di kesehatan, audit unggulan di ekonomi, hingga mitigasi bencana, yang semuanya berkontribusi langsung pada kepentingan publik.

Sinyal kritis terhadap kualitas sumber daya manusia di PTS juga datang dari Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, J. Subekti. Ia secara tegas menyoroti kurangnya produktivitas sebagian guru besar (Profesor).

“Saya tidak ingin para profesor itu hanya GBHN, guru besar hanya nama. Karyanya harus tunjukkan. Kapan inovasi-inovasi spektakuler itu lahir,” ujar J. Subekti.

Menurutnya, profesor harus menjadi motor penggerak riset, mencetak karya ilmiah berkualitas, dan bukan sekadar mengajar. Ia mendesak agar tata kelola kampus ditingkatkan sehingga para guru besar benar-benar menunjukkan kepakarannya dan menjadi intelektual yang memiliki kemampuan riset mumpuni.

Menanggapi tantangan tersebut, Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CME., CPE., menyatakan bahwa Untag siap menyambut visi 2045 dengan langkah konkret.

“Kita sebagai perguruan tinggi unggul di Jawa Timur sudah menyambut ini,” jelasnya. Ia mencontohkan, Untag memiliki 28 profesor dan pakar yang siap berkontribusi, termasuk dalam isu mitigasi bencana.

Selain penguatan riset, Untag juga telah menerapkan Catur Dharma Perguruan Tinggi, dengan menekankan Patriotisme sebagai karakter dasar akademisi. Karakter ini dinilai penting untuk menjawab kebutuhan Kemdiktisaintek mengenai etika dan kontribusi dosen bagi bangsa. (**)

 

banner 400x130
banner 728x90