Investigasi Dugaan Kredit Macet Massal Akibat Data KPR Fiktif

Diduga Ada Penyimpangan KPR, Puluhan Unit Rumah Subsidi TKB Tikung Kabupaten Lamongan di Stiker

oleh : -
Diduga Ada Penyimpangan KPR, Puluhan Unit Rumah Subsidi TKB Tikung Kabupaten Lamongan di Stiker
Foto: Puluhan unit rumah subsidi TKB Tikung Kabupaten Lamongan yang ditempeli Stiker.

KABUPATEN LAMONGAN (Beritakeadilan.com, Jawa Timur)-Program fasilitas hunian bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menghadapi sorotan tajam. Puluhan unit rumah di Perumahan Tikung Kota Baru (TKB), Kecamatan Tikung, per Jumat (21/11/2025), ditemukan dalam kondisi disegel dengan stiker penanda agunan kredit macet/menunggak Bank Tabungan Negara (BTN) Gresik.

Situasi ini menimbulkan keresahan warga dan memunculkan pertanyaan serius mengenai mekanisme penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi.

Berdasarkan pantauan Beritakeadilan.com di lokasi, hampir di setiap blok perumahan terdapat beberapa unit rumah yang telah dipasangi stiker atau cat semprot warna mencolok, menandakan status kreditnya yang bermasalah. Banyak rumah tampak tidak berpenghuni, tidak terawat, dan ditumbuhi rumput liar, seolah-olah ditinggalkan pemiliknya.

Warga sekitar membenarkan kondisi tersebut. "Sudah banyak rumah yang ditandai seperti itu, Mas. Katanya karena tidak membayar angsuran ke bank," ujar salah seorang warga yang memilih anonim (21/11/2025), menguatkan indikasi penunggakan angsuran yang masif dan berlangsung lama.

Isu utama yang menjadi perhatian adalah dugaan adanya penyimpangan dalam proses pengajuan KPR. Informasi yang dihimpun dari beberapa sumber menyebutkan bahwa banyaknya kasus kredit macet ini disinyalir berkaitan dengan penggunaan data debitur yang tidak valid atau fiktif.

Diduga, sejumlah individu yang sebenarnya tidak memenuhi syarat sebagai penerima fasilitas rumah bersubsidi, berhasil lolos verifikasi KPR berkat data yang dimanipulasi. Jika dugaan ini terbukti, hal tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap tujuan program subsidi perumahan dan berpotensi menimbulkan kerugian negara.

Di tengah isu tunggakan, terdapat pula laporan mengenai pemutusan aliran listrik di beberapa unit. Menanggapi hal ini, petugas keamanan PLN Lamongan, Dakelan, memberikan klarifikasi.

"Listrik di situ masih normal, tidak ada pemutusan aliran. Kalau mati, itu karena gangguan jaringan, bukan pemutusan," jelas Dakelan. Ia juga menyarankan pihak yang berkepentingan untuk mendapatkan informasi detail langsung dari pengelola Perumahan TKB.

Untuk menjunjung tinggi prinsip keberimbangan dalam peliputan (cover both sides) sesuai KEJ, awak media telah berupaya melakukan konfirmasi. Namun, hingga berita ini diterbitkan, pihak pengembang Perumahan Tikung Kota Baru (TKB) maupun Bank BTN Gresik belum memberikan keterangan resmi terkait persoalan kredit macet massal dan dugaan penyimpangan data debitur.

Ketiadaan keterangan resmi ini menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat. Berbagai pihak mendesak otoritas perbankan dan instansi terkait untuk segera melakukan penelusuran independen serta memberikan klarifikasi yang transparan. Langkah ini penting untuk mencegah meluasnya masalah, melindungi kepentingan masyarakat yang benar-benar membutuhkan rumah subsidi, dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap program KPR bersubsidi. (Edi)

banner 400x130
banner 728x90