Dugaan Lepasnya Munir Huda Ahmad Pemilik Agen Rokok Ilegal
Kasus Rokok Ilegal di Lamongan, Aliansi Alam Bersatu Segera Gelar Demonstrasi di KPBC Gresik
KABUPATEN LAMONGAN (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) – Aliansi Alam Bersatu Jaya Indonesia menyoroti kinerja Bea dan Cukai Gresik yang dinilai tidak profesional dalam menangani kasus dugaan peredaran rokok ilegal di Lamongan. Kritik ini disampaikan langsung oleh Presiden Aliansi Alam Bersatu Jaya Indonesia, Mifta Zaini, S.Pd, pada Rabu (12/11/2025).
Menurut Mifta, pihaknya menilai ada kejanggalan dalam penanganan kasus yang menyeret nama Munir Huda Ahmad, warga Dusun Badu, Desa Wanar. Kasus itu bermula dari temuan rokok tanpa cukai di toko bangunan Sari Bumi Lancar (SBL), Desa Warukulon, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan.
“Dalam waktu dekat, kami akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Kantor Bea dan Cukai Gresik. Kami menuntut agar kasus rokok ilegal ini segera ditindaklanjuti dan para pelaku diadili,” tegas Mifta kepada Beritakeadilan.com.
Ia menyebut aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan publik terhadap lemahnya penegakan hukum di lingkungan Bea dan Cukai Gresik.
- BACA: Pasca Penggerebekan Agen Rokok Ilegal Berkedok Toko Bangunan, LBH Cakram Desak Pemilik Ditahan !
- BACA: Gerebek Agen Rokok Ilegal Berkedok Toko Bangunan di Pucuk, Amankan 18.772 Batang Rokok Ilegal
“Siapa pun yang bersalah harus dihukum dan dipenjara. Negara ini negara hukum, jangan ada kesan pelaku dilepaskan begitu saja,” tambahnya. Lebih lanjut, Mifta meminta kepada Mabes Polri untuk turun tangan mengusut dugaan praktik tidak terpuji oleh oknum Bea dan Cukai yang menangani perkara tersebut. Ia juga menyerukan agar Kejaksaan Agung dan Kementerian Keuangan melakukan audit dan evaluasi menyeluruh terhadap proses penyidikan yang sedang berjalan.
“Kami tidak ingin kasus ini selesai hanya dengan denda administratif. Masyarakat sudah muak dengan praktik akal-akalan seperti itu,” ujarnya. Mifta menegaskan, pihaknya tidak akan berhenti mengawal kasus ini hingga tuntas. Aliansi Alam Bersatu Jaya Indonesia siap turun ke jalan sebagai bentuk tekanan moral agar hukum ditegakkan tanpa pandang bulu.
“Kami berharap aparat penegak hukum bertindak tegas dan transparan. Ini soal integritas lembaga dan kepercayaan publik,” pungkasnya. (edi)
