Inspektorat Pemkab Lamongan Lakukan Pemeriksaan Dugaan Bocornya PAD Retribusi Parkir dan Tiket Masuk Makam Sunan Drajat
KABUPATEN LAMONGAN [Beritakeadilan.com, Jawa Timur] - Inspektorat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan mengaku saat ini telah sedang melakukan pemeriksaan sejumlah pihak atas dugaan bocornya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lamongan dari Retribusi Parkir dan Tiket Masuk Makam Sunan Drajat atas pengaduan atau laporan redaksi www.beritakeadilan.com, Minggu (15/12/2024). Dimana laporan dan pengaduan ini memiliki batas waktu 8 (delapan) hari kedepan terhitung per hari ini, yakni: Minggu ( 15/12/2024).
- BACA: Inspektorat Pemkab Lamongan Tindak Lanjuti Dugaan Penyelewengan Pendapatan Parkir dan Tiket Masuk di Makam Sunan Drajat
- BACA: Retribusi Tiket Makam Sunan Drajat Lamongan Diduga Dikemplang, Setor PAD Rp 1,1 M dari Jumlah Wisatawan 1.724.870
Saat www beritakeadilan konfirmasi melalui Chat WhatApp ( WA) untuk menanyakan perkembangan pengaduan atau laporan dugaan bocornya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lamongan dari Retribusi Parkir dan Tiket Masuk Makam Sunan Drajat, Kepala Inspektorat Pemkab Lamongan, Ahmad Farikh, belum memberikan jawaban.
Seperti pemberitaan sebelumnya, www.beritakeadilan com mendapat informasi, retribusi tiket di Makam Sunan Drajat Lamongan pada tahun 2023 untuk setoran PAD-nya Rp1.100.000.000, sementara jumlah kunjungan wisatawan 1.724.870.
Selain itu data yang dihimpun dari sumber terpercaya menyebutkan, retribusi tiket untuk per orangnya yakni Rp2 ribu, jika dikali 1.724.870 jumlah wisatawan yang datang, nilainya seharusnya mencapai Rp3,4 Miliar.
“Kalau jumlah wisatawan angkanya segitu, mestinya penghasilan seharusnya Rp3 Miliar lebih. Jadi ada selisih sekitar Rp2,3 Miliar,” ucap sumber.
Menurutnya, Itu belum termasuk parkir. Untuk kendaraan roda empat yakni mobil Rp15 ribu, Elf Rp20 ribu, sedangkan untuk Bus Rp25 ribu.
“Logikanya saja tidak masuk pendapatan persis 1.100, masak jumlah pengunjung tiap tahun angkanya pas, tidak ada komanya sama sekali,” ungkapnya.
Data tahun 2024 angka target PAD dari Makam Sunan Drajat Lamongan, retribusi; 1.183.717.000, sewa kantin; 146.620.000, sewa toilet ; 18.000.000.
Selain itu, terkait dengan pengelolaan dan mahalnya biaya parkir di Wisata Religi Makam Sunan Drajat Lamongam Jawa Timur sejauh ini juga banyak mendapat keluhan dan sorotan tajam dari masyarakat.
Permasalahan – permasalahan itu diantaranya, parkir kendaraan bus termahal dari 9 wali, perkiraan parkir bus Rp100 ribu. Membangun 4 toilet di area makam yang dipertanyakan kontribusinya kemana. Kondisi makam terkotor dari 9 wali. Semua kios ditempati oleh sanak famili, tidak ada orang lain.
Ketua Paguyuban PKL Makam Sunan Drajat yang juga mengelola parkir dan retribusi, H. Sukri, saat awak media menanyakan berkaitan dengan adanya permasalahan itu, ia malah mengajak berziarah.
“Ayok kolo – kolo (sekali – kali ) ikut ziarah, biar tahu gitu loh bos. Dulu tanahnya milik saya dan kebanyakan keluarga saya, terus orang yang usil itu punya waris atau tidak. Gitu sekilas cerita,” ujarnya.
Ditanya, permasalahan ini benar atau tidak, dan berapa pendapatan parkir di Makam Sunan Drajat Lamongan tiap tahunnya, H. Sukri enggan memberikan jawaban yang pasti, ia justru mengajak ngopi.
"Kapan – kapan ketemu mas, cerita – cerita kale (sama) ngopi,” tandasnya.
( Edi)