Pilkada Lamongan 2024, Kiai Said Mengatakan : NU Jangan Jual Murahan
KABUPATEN LAMONGAN (Beritakeadilan, Jawa Timur) - Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi besar dan Insya Allah NU pilarnya bangsa, pemersatu bangsa sampai hari kiamat. Karena itu, NU jagan “jual” murahan.
Demikian disampaikan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dalam Pilkada Lamongan 2024. Penegasan ini disampaikan usai acara di Pondok Pesantren Tanfirul Ghoyyi, Lamongan kota, Kamis (24/10/2024).
Kiai Said, demikian sapaan akrabnya menyatakan, kalau pakai nama NU, NU-nya menjadi murahan, hanya untuk pemenangan 5 tahun, murah banget NU. “Insya Allah NU pilarnya bangsa, pemersatu bangsa sampai hari kiamat.
Karena jaringan NU dari pusat sampai ke (tingkat) ranting ada. Dan di seluruh Indonesia ada,” katanya menjawab pertanyaan para wartawan, di kediaman KH Dzulfikar Alahudin, Lc, pemangku Ponpes Tanfirul Ghoyyi.
Lebih lanjut disampaikan Kiai Said Aqil, politik identitas akan menimbulkan dampak buruk, seperti perpecahan masyarakat. Oleh karena eksploitasi terhadap kelompok tertentu dalam kontestasi politik harus dihindari. “Saya yakin pola pikir masyarakat Lamongan sudah dewasa dalam berdemokrasi. Perbedaan pilihan tidak menjadikan permusuhan, perpecahan, Insya Allah,” tuturnya.
Dalam peraturan NU, kata mantan Ketua PBNU ini, melarang nama organisasi digunakan untuk memenangkan salah satu calon atau partai dalam kontestasi politik.
“Tapi kalau probadinya (memberikan dukungan), monggo. Peraturannya jelas. Karena NU ada di mana-mana, di partai mana aja ada. Asal jangan bawa nama NU,” katanya.
Alumni Universitas Ummul Qura’ Mekkah tersebut melanjutkan, jika NU diseret untuk memenangkan kontestasi politik, maka hal itu justru akan mencoreng marwah organisasi NU.
“Kalau pakai nama NU, NU-nya menjadi murahan, hanya untuk pemenangan 5 tahun, murah banget NU. Insya Allah NU pilarnya bangsa, pemersatu bangsa sampai hari kiamat. Karena jaringan NU dari pusat sampai ke (tingkat) ranting ada. Dan di seluruh Indonesia ada,” ucapnya.
Oleh karena itu, jika saat ini masih ada pihak atau bahkan pimpinan NU yang membawa nama organisasi hanya untuk memenangkan pasangan calon yang didukung, maka harus segera instrospeksi diri. “Ya harus sadar lah, sebagai seorang pemimpin harus punya jiwa kenegarawanan. Jangan untuk kepentingan 5 tahun, sayang banget NU-nya,” pesannya.
Sementara acara di Ponpes Tanfirul Ghoyyi sangat menarik. Terlebih acara tersebut dihadiri pasangan calon (paslon) Bupati – Wakil Bupati Lamongan Yuhronur Efendi – Dirham Akbar Aksara. Sesekali Kiai Said nggojlok Pak Yes, sapaan cabup Yuhronur Efendi. Keduanya tampak akrab, berkat kedekatannya saat menunaikan ibadah haji bersama.
Dihadapan para undangan, Cabup Lamongan Yuhronur Efendi mengaku sudah bicara panjang lebar dengan Kiai Said dan mohon doa restu. Bahkan, katanya, sudah sempat minta doa restu kepada Kiai Said Aqil Siroj, untuk menjalani debat publik perdana (malam ini). “Saya sudah diberikan doa khusus,” ucap Yuhronur saat diberi kesempatan untuk menyapa para undangan.
(Edi)