Bandara, Pelabuhan dan Hotel Minim SPBU: Investor Harus Lirik Labuan Bajo Sekarang !
KABUPATEN MANGGARAI BARAT (Beritakeadilan.com, Nusa Tenggara Timur)-Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini berdiri sebagai salah satu destinasi super prioritas nasional. Keindahan alamnya yang mendunia sudah tidak diragukan lagi. Namun, ada satu masalah mendasar yang sering luput dari sorotan: kelangkaan BBM akibat minimnya jumlah SPBU. Kondisi ini bukan hanya menyulitkan warga lokal, tetapi juga berpotensi menghambat kenyamanan wisatawan.
Fakta Lapangan: 5 SPBU untuk 60 Ribu Pengguna
Berdasarkan data, Kecamatan Komodo yang menaungi Labuan Bajo memiliki penduduk sekitar 58.912 jiwa. Sementara itu, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 411.349 orang sepanjang 2024, atau rata-rata sekitar 1.000 orang per hari. Artinya, ada sekitar 60.000 pengguna energi per hari di kawasan ini. Namun, hingga kini hanya terdapat lima SPBU/SPBUN yang beroperasi:
- SPBU 54.865.02 – Wardu, Labuan Bajo
- SPBU 54.865.06 – Tondang Ras, Labuan Bajo
- SPBUN 58.865.12 – Dermaga Pink, Labuan Bajo
- APMS 5B.86501 (alternatif) – Pantai Pedde, Desa Gorontalok, Kecamatan Komodo
- SPBU 54.865.04 – Jl. Ruteng Nangalili, Kecamatan Lembor
Jumlah ini jelas tidak sebanding dengan kebutuhan. Idealnya, dengan rasio 1 SPBU untuk 5.000 pengguna, Labuan Bajo membutuhkan setidaknya 12 SPBU. Artinya, masih ada kekurangan 7–8 unit SPBU baru.
Mengapa Penting Bagi Investor
Kekurangan SPBU bukan sekadar persoalan teknis, tetapi peluang besar bagi investor. Ada beberapa alasan kuat mengapa investasi SPBU di Labuan Bajo sangat menjanjikan:
- Pasar Terbukti – Populasi stabil dan arus wisatawan internasional terus meningkat.
- Minim Persaingan – Hanya ada 5 SPBU yang harus melayani kebutuhan 60 ribu pengguna.
- Lokasi Strategis – Bandara, pelabuhan, dan kawasan hotel masih minim akses SPBU.
- Dukungan Kebijakan – Status destinasi super prioritas membuka peluang percepatan izin usaha.
- Dampak Ekonomi – Membuka lapangan kerja baru dan memperkuat ekosistem pariwisata.
Persyaratan Detail Mendirikan SPBU
Menurut standar Pertamina, syarat mendirikan SPBU dibagi berdasarkan tipe dan lokasi:
- Tipe A (jalan besar/utama): lahan minimal 1.800 m², lebar muka ±20 m, volume >35 kL/bulan.
- Tipe B (urban/suburban): lahan minimal 1.500 m², volume 25–35 kL/bulan.
- Tipe C: lahan minimal 1.500 m², volume 20–25 kL/bulan.
- SPBU Reguler: urban – minimal 1.000 m², investasi ±Rp 6 miliar (tanah tidak termasuk).
- SPBU Mini: suburban – minimal 600 m², investasi ±Rp 2,5 miliar.
- SPBU Kompak: remote – minimal 200 m², investasi ±Rp 1 miliar.
Persyaratan lain mencakup status badan hukum (PT/Koperasi), dokumen legal, izin IMB, izin lingkungan, serta modal kerja yang memadai.
Rasio Ideal SPBU
Nasional: rata-rata 1 SPBU melayani ±35.000 orang, dengan cakupan area ±300 km².
Ideal (BPH Migas): 1 SPBU per 5.000 penduduk.
Estimasi Ideal untuk Labuan Bajo
Jika menggabungkan populasi lokal plus wisatawan aktif harian sekitar 60.000 orang, maka idealnya Labuan Bajo memerlukan: Minimal 10 sampai dengan 14 SPBU. Sementara saat ini hanya ada 5 SPBU, itu artinya dibutuhkan tambahan sekitar 5 sampai dengan 9 unit SPBU baru.
Rekomendasi Lokasi Baru agar efektif, SPBU baru harus ditempatkan di titik-titik strategis berikut:
- Dekat Bandara Komodo – melayani mobilitas wisatawan domestik dan mancanegara.
- Akses Pelabuhan Labuan Bajo – pintu utama wisata bahari dan kapal pesiar.
- Koridor menuju Lembor – melayani arus transportasi darat lintas Flores.
- Kompleks hotel & villa – dengan konsep SPBU mini modern.
- Desa dan kawasan wisata terpencil – melalui SPBU kompak.
Pariwisata kelas dunia menuntut infrastruktur kelas dunia. Kelangkaan BBM di Labuan Bajo adalah tanda bahwa infrastruktur energi harus segera ditingkatkan. Peluang investasi SPBU bukan hanya menguntungkan secara bisnis, tetapi juga menjadi kunci keberlanjutan pariwisata premium di Indonesia Timur. Kini saatnya investor melirik Labuan Bajo, bukan hanya karena panoramanya, tetapi juga karena potensi besar ekonominya. (Selesai)
Penulis:
Dwi Heri Mustika,S.H.,M.H