Dari Peti Mati ke Panggung Seni Ulang Tahun Tony “Tiara” Disulap Jadi Perayaan Spektakuler
SURABAYA (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) – Dalam suasana penuh kehangatan dan gelak tawa, Sabtu malam (12/07/2025), tokoh sentral dunia usaha peti mati Surabaya, Tony dari perusahaan Tiara, merayakan ulang tahunnya dengan konsep unik dan meriah. Bertempat di sentra kuliner dan wahana seni “Dupak 36”, acara ini bukan sekadar pesta ulang tahun biasa, tapi juga menjadi simbol solidaritas dan semangat kebersamaan para pelaku usaha di industri yang kerap dipandang sunyi.
Acara yang dimulai pukul 18.00 WIB ini langsung menyedot perhatian para tamu. Grup musik lokal Trio Rempong tampil enerjik membawakan deretan lagu populer dengan gaya khas yang penuh candaan dan interaksi hangat. Tak butuh waktu lama, suasana pun mencair—para undangan larut dalam alunan musik, berjoget, bersorak, dan tertawa bersama.
Sebagai hiburan puncak, aksi tali ular turut memukau dan memancing antusiasme hadirin. Bukan sekadar pesta biasa, perayaan ini justru menghadirkan nuansa yang benar-benar berbeda.
Uniknya, puluhan karyawan dari berbagai perusahaan peti mati ternama seperti Tiara, Ario, hingga Pelangi, kompak hadir dengan kostum seragam sekolah—mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Kejutan ini berhasil menciptakan suasana nostalgia yang kocak namun tetap solid, memperlihatkan bahwa kreativitas bisa hadir dari lini usaha apapun, termasuk di sektor pemakaman.
Seorang perwakilan dari perusahaan peti mati Pelangi menyampaikan penghargaan khusus terhadap sosok Tony yang dianggap sebagai panutan.
“Acara ini memang dikhususkan untuk para karyawan perusahaan peti mati di Surabaya sebagai bentuk solidaritas dan penghargaan kepada Pak Tony. Beliau adalah sosok yang sangat dihormati dan menjadi panutan bagi kami semua,” ujarnya lugas.
Sebagai bentuk perhatian kepada para undangan, panitia juga menyediakan kupon konsumsi yang bisa ditukar dengan makanan dan minuman dari berbagai tenant kuliner di lokasi acara. Hidangan lezat dan atmosfer santai menambah keakraban yang terjalin malam itu.
Menjelang akhir acara, prosesi doa bersama dan pemotongan kue ulang tahun menjadi simbol syukur dan harapan. Dalam sambutannya, Tony menyampaikan rencana besar untuk tahun depan.
“Rencana tahun depan kita akan rayakan di Bali,” ujar Tony yang langsung disambut tepuk tangan meriah.
Perayaan ulang tahun Tony membuktikan bahwa dunia usaha peti mati tidak selalu muram dan sunyi. Di balik pekerjaan berat dan penuh empati, ada semangat hidup yang terus dijaga dan dirayakan. Malam itu bukan hanya tentang Tony, tapi tentang mereka semua—para insan yang bekerja dalam diam, namun tetap menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, kreativitas, dan kebahagiaan bersama.(R1F)
