Dua Proyek DD dan ADD 2022-2023 Desa Megale Bojonegoro Tak Tuntas
KABUPATEN BOJONEGORO (Beritakeadilan.com, Jawa Timur)-Proyek instalasi Tempat Pembuangan Sampah TPA Desa Megale, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sudah 2 (dua) tahun mangkrak tidak difungsikan lagi sebagaimana mestinya.
Pembuatan bank sampah yang menggunakan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2022 dan 2023 senilai Rp. 80.000.000 (delapan puluh juta) itu hingga sampai saat ini tidak difungsikan dengan semestinya.
Dilokasi tempat sampah tersebut banyak warga yang membuang sampah bukan pada tempatnya dan justru membuang sampah disisi kanan bank sampah, sehingga menciptakan pemandangan yang kumuh serta tercium aroma busuk menyengat hidung.
Menurut informasi seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), berinisial A, sebenarnya ia sudah mengusulkan tidak setuju dengan pembangunan tempat sampah tersebut kerena berdekatan dengan lingkungan sekolahan.
"Saya sudah mengusulkan dengan menyediakan kontaiener dan membuat motor operasional tidak diagendakan. Tempat sampah yang sudah dibangun saya juga kurang setuju karena dekat dengan sekolahan," tulisnya melalui sambungan pesan WhastApp (WA) kepada www.beritakeadilan.com, Senin, 30 Desember 2024.
Sementara itu, Kepala Desa Megale, Suraji saat ditemui dan dimintai keterangan perihal diatas, ia menerangkan sudah komunikasi dengan RT akan dianggarkan untuk membeli satu kontainer dengan harga Rp. 50.000.00 (lima puluh juta).
Pertanyaanya terus instalasi sampah yang sudah ada buat apa ?
Ironisnya lagi realita di lapangan hingga sampai saat inii program yang digadang-gadang oleh Pemdes Megale, bak pepesan kosong alias tanpa realisasi.
"Saya sudah koordinasi dengan RT, Camat dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pak, untuk minta bantuan satu kontainer dari DLH. Sedangkan untuk beli satu kontainer juga sudah dianggarkan buat tempat sampah," terang Suraji.
Bangunan gedung kantor Desa Megale yang belum selesai finishing seratus persen
Disisi lain, saat www/beritakeadilan.com datang ke-kantor Desa Megale untuk wawancara terkait bangunan Kantor Desa yang nampak belum terselesaikan secara penuh khususnya bagian samping kanan kiri serta belakang bangunan yang tidak tersentuh finishing, sedangkan diketahui anggaran pembangunan tersebut sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta) Kades Megale Suraji mengaku tidak mengerti.
"Kalau untuk bangunan kantor Desa ini finishingnya include diangka Rp. 500.000.000 (lima ratus juta) atau tidak itu saya kurang paham mas," tandas Kepala Desa Megale, Suraji.
Reporter: (Iwn)