LSM GAKI Tuding Penyelenggaraan Study Tour Diduga Ada Mark Up, Panita Pelaksana: Jangan Buat Berita Tidak Benar

oleh : -
LSM GAKI Tuding Penyelenggaraan Study Tour Diduga Ada Mark Up, Panita Pelaksana: Jangan Buat Berita Tidak Benar
Kegiatan Study Tour SMPN 1 Gandusari di Bali
banner 970x250

KABUPATEN BLITAR (Beritakeadilan Jawa Timur)-Sejumlah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Blitar sering kali mengadakan study tour atau kunjungan edukasi ke berbagai kota. Namun, banyak orang tua mengeluhkan mahalnya biaya yang harus dibayarkan untuk kegiatan study tour yang sudah ada kesepakatan harga antara pihak Event Organizer (EO) dengan Sekolah tersebut. Apalagi dengan biaya yang Fantastis dengan fasilitas transportasi, asuransi, penginapan, makan dan akomodasi yang diluar perkiraan.

Kondisi ini menjadi sorotan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Anti Korupsi Indonesia (GAKI) Wilayah Blitar Raya, Mochamad Syafik. Ia meminta Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Blitar untuk mengevaluasi dan membuat kebijakan tegas terkait kegiatan study tour yang dilakukan oleh sekolah-sekolah ke luar kota hanya sebagai sarana untuk mencari keuntungan pribadi oknum Kepala Sekolah (Kepsek) atau oknum Guru yang kebetulan menjadi panitia pelaksanaan.

Mochamad Syafik mengungkapkan sudah banyak menerima laporan dan keluhan para orang tua terkait kebijakan kegiatan study tour yang diselenggarakan sejumlah SD dan SMP di Kabupaten Blitar. "Sebaiknya dihapuskan saja atau cukup study tour di dalam kota sekaligus upaya pengenalan destinasi pariwisata yang ada di Kabupaten Blitar," ucap Mochamad Syafik.

"Kami banyak menerima aduan dari wali murid yang mengeluh tentang kegiatan study tour sekolah. Memang tidak diwajibkan oleh pihak sekolah, tapi dianjurkan oleh gurunya.
Kalau sudah ada kata dianjurkan berarti anak-anak itu pengen ikut semuanya. Bagi yang mampu dan mempunyai tabungan pasti bisa ikut, tapi yang tidak mampu dan tidak mempunyai tabungan kasihan orang tuanya," ungkap Mochamad Syafik, Sabtu (09/11/2024).

Mochamad Syafik mengimbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui Dinas Pendidikan untuk segera mengevaluasi kegiatan study tour yang memakan biaya banyak dan membebankan para orang tua.

"Contohnya: anggaran study tour SMPN 1 Gandusari yang dikeluarkan Wali murid sebesar Rp.1,365.000 per siswa dengan tujuan Bali pada tanggal 4-8 November 2024, kemarin. Dengan Rincian pembayaran sebagai berikut: Rp.1.365.000 per Siswa untuk sewa bus dari PO Zen Putra sebesar Rp.14.500.000, tiket masuk Tanah Lot Rp.25.000, tiket Panglipuran Rp. 20.000, tiket GWK Rp.80.000, tiket Tirta Empul Rp.30.000, tiket Bedugul Rp. 25.000, tiket Waterblow Nusa Dua & Tari Barong dengan Sistim Borongan Per bus Rp. 400.000," jelas Mochamad Syafik.

Selain tiket obyek wisata tersebut juga sudah termasuk biaya makan dan catering sebesar Rp.18.000 dan biaya Hotel Berybiz sebesar Rp.250.000 per kamar di isi 4 Anak. Sedangkan untuk Guru biasanya di isi 2 Orang. Dengan semua biaya Rp.1.365.000 tersebut belum lagi biaya jajan dan oleh-oleh selama di sana," jelas Mochamad Syafik.

Mochamad Syafik menambahkan biaya tersebut yang disetorkan para wali murid ke pihak Sekolah. "Sedangkan Sekolah setor kepada pihak EO yang sudah ditata sebelumnya otomatis tidak segitu setorannya. Karena harga tersebut diduga di Mark Up oleh pihak Panitia Pelaksana," imbuh Mochamad Syafik.

"Lembaga GAKI berharap pihak SMPN 1 Gandusari Blitar berani audens dengan melibatkan berbagai pihak terkait RAB yang dipungut dari wali murid dengan RAB yang disetorkan kepada pihak Jasa EO dalam hal ini Mitra Nusantara Tour," tambah Mochamad Syafik.

Sementara itu ditempat terpisah, pihak Panitia Pelaksana Pasca mencuatnya kabar taj sedap langsung memberikan klarifikasi ke publik.

"Pak Erwin jangan membuat berita yang tidak benar, perlu di ketahui. Kegiatan Outing Class ke Bali tidak wajib, ada 59 siswa yang tidak ikut dan tidak membayar apapun ke biro atau ke sekolah. Kegiatan outing class tersebut diawali dengan musyawarah perwakilan kelas 8 yang menghendaki outing class sekolah memberikan opsional tujuan-tujuan. Selanjutnya Waka Kesiswaan menindaklanjuti dengan edaran ke wali murid tentang ijin dan tujuan yang diminta anak anak. Kemudian di lanjutkan dengan sosialisasi biro pada wali murid .Kegiatan kami juga sudah memberitahu pada Dinas Pendidikan dan Kepolisian setempat dalam hal ini pihak Polsek Gandusari. Bapak Ibu guru pendamping juga membawa surat tugas resmi yg di upload di aplikasi presensi Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar," ucap seorang panita pelaksana.

"Bus medium yg dimaksud itu karena adanya penambahan peserta yang tetap ingin berangkat tahun ini karena jumlahnya tidak memenuhi untuk menggunakan Bus besar. Maka kita tawarkan ke siswa dan orang tuanya keberatan atau tidak menggunakan Bus Medium. Dan sudah kita sosialisasikan pula. Untuk penggunaan Bus Sekolah sangat hati hati Tahun lalu kami bekerjasama dengan EO Mitra Nusantara sekolah kita menggunakan Bus Pandawa 87. Sedangkan Tahun ini pihak EO Mitra Nusantara Memberikan kami PO Zein Putra & PO Kentjono Wungu Tahun 2024. Meskipun Tidak Melampirkan Surat Kelengkapan Kendaraan yang Dimaksud Tapi Itu Jetbus 5. Tentang Kepanitiaan, ya memang selalu menyertakan Kepala Sekolah selaku penanggung jawab Kegiatan, Waka Kesiswaan untuk mengawal Kegiatan Siswa, Humas Sekolah Orang yang harus mengetahui semua kegiatan Guru maupun Siswanya," jelasnya.

Sedangkan Kurikulum untuk memastikan kegiatan pembelajaran tetap Berlangsung disaat ada tuduhan gurunya berbondong-bondong ikut Outhing Class, Waka Sarpras bertugas untuk memastikan Keamanan dan Kenyamanan para siswa. Perlu diketahui publik, sekolah hanya menugaskan 19 Guru pendamping untuk kegiatan Outing Class ke Bali ini agar kegiatan pembelajaran tetap Berlangsung kondusif. Kita juga menyertakan Ketua Komite sebagai perwakilan Orang tua dan Guru Pendamping selalu berganti-ganti agar semua mengetahui Tupoksi di saat mendampingi Kegiatan Siswa di luar sekolah. Akan sangat lucu kegiatan seperti ini jika tidak melibatkan Kepala Sekolah dan Wakanya," tegasnya.

Sementara itu, seorang sopir PO. Zain Putra,  Ari menjelaskan bahwa armada yang digunakan Study Tour SMPN 1 Gandusari Blitar disewa mulai tanggal 4 hingga 8 November 2024 dibandrol sebesar Rp.14.500.000 per unit. Untuk armada dari PO Zen Putra yang digunakan 4 Big Bus + 1 Medium Bus dengan harga sewa Rp. 11.500.000. Sedangkan aatu unit PO Kentjono Wungu harga sewanya juga sama," jelas Ari kepada www.beritakeadilan.com Sabtu, (09/11/2024). (R_win)

banner 400x130
banner 728x90