Ke Gedung KPK, Wistle Blower Siap Bongkar Sejumlah Dugaan Korupsi di Kota Kediri

oleh : -
Ke Gedung KPK, Wistle Blower Siap Bongkar Sejumlah Dugaan Korupsi di Kota Kediri
banner 970x250

KOTA KEDIRI (Beritakeadilan, Jawa Timur) – Seolah beradu cepat dengan waktu, laporan dugaan kasus korupsi yang terjadi di era Abdullah Abu Bakar menjabat Wali Kota Kediri Periode 2014 – 2023 belum ditangani secara serius, maka Rabu, 30 Oktober 2024 Kompak Indonesia bersama penggiat anti korupsi asal Kota Kediri kembali mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI).

Kedatangan mereka di lembaga anti rasuah tersebut untuk mempertanyakan sejauh mana penanganan dugaan kasus korupsi yang telah dilaporkan sejak 1 tahun lalu.

Kehadiran Kompak Indonesia di lembaga anti rasuah kali ini tampak istimewa, karena menghadirkan pula wistle blower asal Kota Kediri yang menyatakan siap menerangkan sejumlah temuan dugaan korupsi era Abdullah Abu bakar.

Saat masuk Gedung KPK ditemui 2 (dua) staf lembaga anti rasuah yang mengatakan bahwa sistem Informasi Teknologi (IT) mereka sedang error dan meminta Kompak Indonesia menunggu.

Pernyataan petugas tersebut langsung didebat Ketua Kompak Indonesia, Gabriel Goa yang mengatakan pihaknya mau bertemu penelaah karena kehadirannya kali ini mendampingi wistle blower guna menjelaskan secara langsung dugaan korupsi yang terjadi di Kota Kediri.

Namun lagi-lagi petugas KPK meminta Kompak Indonesia bersabar, jika nanti sistem IT mereka normal maka pihaknya akan dihubungi lagi. Selain itu petugas KPK juga meminta Kompak Indonesia menyerahkan kembali dokumen di ruang belakang Gedung KPK. Arahan tersebut akhirnya dituruti Gabriel Goa bersama rombongan dengan menyerahkan kembali satu bundel dokumen berisi ratusan halaman.

Kepada petugas KPK, Ketua Kompak Indonesia mengingatkan jika penanganan perkara ini terus berbelit-belit maka pihaknya akan ‘menggeruduk’ KPK bersama aliansi penggiat anti korupsi lainnya dalam skala besar. Dihadapan Gabriel Goa Ketua Kompak Indonesia, Wistle Blower asal Kota Kediri tersebut menyampaikan, jika laporan penanganan kasus korupsi ini benar-benar jalan, Insya Allah ada ASN dan mantan dewan yang juga siap memberikan keterangan.

“Saya rasa banyak yang siap memberikan kesaksian, dan saya harap KPK serius menanggapi laporan ini. Jujur saja laporan ini sebenarnya sudah 2 tahun dan saya sempat dipanggil ke gedung KPK, namun akhirnya tidak ada kabar lanjutan,” ucapnya.

“Dan pada 2023 ada yang membantu saya menyampaikan lagi laporan dugaan korupsi ini ke KPK dan saya sempat dihubungi petugas KPK serta dijanjikan petugas itu akan datang ke Kota Kediri, tetapi lagi-lagi hingga saat belum juga datang. Saat ini pelaporan saya dikawal Koalisi Pemberantasan Korupsi Indonesia (Kompak Indonesia)," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut Gabriel Goa berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga ditangani secara jelas dan serius oleh KPK RI, mengapa ?. Menurut penggiat anti korupsi tersebut Kota Kediri selalu luput dari pengamatan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia. “Sudah sangat jelas kenyatannya, ada infrastruktur yang dikerjakan asal-asalan, ada juga bangunan senilai milyaran rupiah yang mangkrak dan lucunya meski dengan julukan salah satu kota terkaya di Indonesia namun pembangunan infrastrukturnya sangat jauh tertinggal. Ini Fakta,” tegas Ketua Kompak Indonesia.(*)

Reporter : Dedy Luqman Hakim

banner 400x130
banner 728x90