Sapi 'Gaib' Rugikan Koperasi Kemenag Milyaran Rupiah
KABUPATEN BLITAR (Beritakeadilan, Jawa Timur)-Beberapa oknum diduga 'bancakan' dana koperasi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Kabupaten Blitar, senilai milyaran rupiah.
Informasi yang dihimpun www.beritakeadilan.com, menyebutkan dugaan korupsi terjadi pada unit usaha Argo bagian unit usaha produksi koperasi berupa pengadaan ternak sapi, pakan ternak, persewaan lahan pertanian.
Dengan adanya persewaan ternak sapi, yang diharapkan memberi keuntungan kepada koperasi dan mensejahterakan masyarakat desa. Namun kenyataannya program tersebut menjadi peluang beberapa oknum anggota dan pengurus Koperasi untuk memperkaya diri sendiri.
Kepala Kantor Kemenag (Kankemenag) RI Kabupaten Blitar sekaligus sebagai pembina Koperasi Kemenag, Baharuddin
"Alih alih memberikan keuntungan kepada koperasi dan sapinya bisa beranak pinang, kenyataannya sapi yang yang dipinjamkan tidak ada pertanggung jawabannya bahkan bisa dikatakan musnah karena sapinya tidak pernah kembali," ujar warga yang tidak mau disebutkan namanya
"Dan itu semua yang menikmati beberapa anggota dan pengurus koperasi, sepertinya mereka kompak dan kong kalikong. Sehingga saat ini koperasi dirugikan milyaran rupiah," tambahnya.
Ditempat terpisah, Kepala Kantor Kemenag (Kankemenag) RI Kabupaten Blitar sekaligus sebagai pembina Koperasi Kemenag, Baharuddin membenarkan adanya persoalan keuangan di tubuh koperasi Kemenag RI Kabupaten Blitar.
"Namun permasalahan keuangan di lembaga koperasi adalah hal yang wajar dan tidak hanya terjadi pada koperasi kemenag, tapi juga koperasi-koperasi lain," tandasnya.
“Saya kira di setiap lembaga koperasi problem pasti ada, untuk saat ini sudah mulai dibahas dalam RAT kemarin dan jadi bagian dari upaya penyelesaian,” ujarnya.
Disinggung mengenai adanya persoalan keuangan di koperasi kemenag Kabupaten Blitar, yang nilainya mencapai Rp 11 miliar. Baharuddin menyangkal rumor tersebut, menurutnya dengan nilai segitu merupakan angka yang tidak proporsional.
"Jika aset koperasi kemenag Kabupaten Blitar hanya sebesar Rp 14 miliar, karenanya tidak masuk akal jika nilai problem keuangan kami mencapai Rp 11 miliar," ujar Baharuddin
Meskipun Baharuddin menyangakal, kendati demikian Baharuddin juga enggan menyebutkan nilai pastinya. Bahkan berkesan menyenggol, dia mengatakan yang mengetahui hal itu adalah ketua koperasi.
"Yang mengetahui lebih detailnya berapa nilainya Ketua Koperasi, dan saya hanya Pembina saja," ujar Baharuddin menutup pembicaraan. (R win)