Petani Desa Sumberjo Lamongan Menjerit Gegara Tanam Padi Kedua Gagal Panen
KABUPATEN LAMONGAN (Beritakeadilan, Jawa Timur ) - Miris Nasib petani padi di Desa Sumberjo Kecamatan Pucuk, pada musim tanam kedua ini cukup memprihatinkan. Pasalnya ratusan hektar lahan sawah Mereka alami kekeringan.
Kondisi Tersebut sangat disayangkan Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Ketahanan Pangan, dan Pertanian (DKPP) terkesan lambat, dan belum maksimal mengantisipasi, Hal itu akibatnya membuat petani menjerit lantaran alami gagal panen.
Suhadak salah satu perangkat Desa Sumberjo mejelaskan Upaya pengambilan air sudah dilakukan oleh Pemdes Sumberjo Seperti pengerahan 12 pompa air dan mencari pasokan air dari Waduk Gondang Kecamatan, Segio.
"Namun dari kebutuhan air tersebut tidak semuanya menuai hasil, banyak juga yang dilepas karena sawahnya tidak kebagaian pasokan air,” ujar Suhadak salah satu perangkat Desa Sumberjo saat diwawancarai www. beritakeadilan dikantor balai desa.
Menurut dia, terdapat tiga Dusun yang mengalami gagal panen karena lahan sawahnya kekeringan kurang adanya pasokan air yakni diantaranya Dusun Kebonagung, dan Banaran, serta Patalan, Desa Sumberjo Kecamatan Pucuk.
Sementara itu Tam salah satu petani Warga Desa Sumberjo, Ia menegaskan para Petani mengalami kerugian yang besar, daun padi sudah mengering saya pastikan Gagal panen tanaman padi tahun kedua ini mati.
"Gagal panen tersebut, disebabkan karena petani sangat kesulitan untuk mendapatkan pasokan air karena Kondisi Waduk sudah mengering selebihnya hanya mengandalkan air dari cura hujan saja," terangnya
Saya minta pemerintah Kabupaten Lamongan bisa mencarikan solusi terkait pasokan air yang menyebabkan sebagian petani padi di Desanya rugi besar karena mengalami gagal panen pada saat ini.
"Dia menambahkan keberadaan sumur bor adalah solusi yang tepat untuk mengatasi kekeringan Namun, pemerintah desa perna membuat sumur bor dengan kedalaman 130 meter, ternyata tidak mengeluarkan sumber mata air," tandasnya
(M.NUR)