Puluhan Karyawan Pabrik Daese Garmin di Bandung Keracunan Makanan, Polsek Batununggal Amanakan Sampel Makanan
KOTA BANDUNG (Beritakeadilan, Jawa Barat)- Sebanyak 43 karyawan pabrik Daese Garmin yang terletak di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung dilarikan ke rumah sakit, setelah diduga keracunan makanan pada Jumat (21/7).
Para karyawan ini mengeluhkan sejumlah nyeri di bagian tubuhnya, setelah mengonsumsi makanan katering berupa nasi dan telur. "Saya akan menginformasikan malam hari ini, memang tadi sekitar jam 15.30 WIB, saya baru dapat kabar sekitar 43 orang keracunan," kata Kapolsek Batununggal Iptu Sonny Rinaldi ditemui di Rumah Sakit (RS) Pindad, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung.
Kata Sonny, puluhan karyawan ini mengeluh pusing di bagian kepala dan sakit perut. Saat ini, mereka sudah dilarikan ke RS Pindad untuk mendapatkan penanganan. "Kondisi pasien saat ini tadi saya tanyakan pusing kepala sama sakit perut. Mau pingsan," ujarnya. Menurutnya, dari puluhan karyawan itu, sudah ada beberapa yang kembali ke rumah masing - masing karena kondisi sudah membaik.
Sampai saat ini, belum diketahui jumlah pasti karyawan yang masih ditangani di rumah sakit. Pihak rumah sakit pun belum memberi penjelasan. "Ada juga yang sudah kembali pulang karena masih kuat," tuturnya.
Sementara itu, salah seorang karyawan yang menjadi korban mengaku merasakan gejala pusing setelah mengonsumsi makanan yang disajikan pada saat jam kerja.
Ia tak menyebut makanan itu disajikan oleh pabrik ataukah bukan. "Makan nasi telur. Pusing. Udah (boleh pulang sama dokter)," ucap dia.
Polsek Batununggal mengamankan sampel makanan katering di PT. Daese Garmin yang diduga menjadi penyebab keracunan puluhan karyawan.
Sebagai tindak lanuut, polisi langsung melakukan penyelidikan. Pantauan JPNN di lokasi, Kapolsek Batununggal Iptu Sony Rinaldi dan Inafis Polrestabes Bandung mengecek langsung ke bagian perusahaan, tepatnya katering.
Di sana, tampak ada tumpukan makanan sisa yang dimakan oleh karyawan. Makanan sisa itu terdiri dari nasi, sayur taoge, hingga tempe. Tercium aroma tak sedap dari makanan yang dibungkus kotak nasi tersebut. Sonny memastikan, pihaknya bakal mengamankan sampel makanan yang disajikan ke karyawan untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut.
"Kami amankan sampelnya," kata Sonny, Jumat (21/7). Selain mengamankan sampel makanan, pihaknya juga akan memanggil manajemen perusahaan untuk dimintai keterangan terkait dengan peristiwa tersebut.
Ia pun berharap jumlah karyawan yang keracunan tak kembali bertambah.
"Nanti kami panggil dari pihak manajemen perusahaannya," ucapnya. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan mengenai peristiwa tersebut. (red/jpnn)