Pengumuman Pemenang Tender Preservasi Jalan Tanjung Bumi - Pamekasan - Sumenep Ditunda

BEDIL (Sampang)- Pengumuman pemenang lelang proyek preservasi ruas jalan nasional Tanjung Bumi-Pamekasan-Sumenep, Madura Jawa Timur dengan pagu anggaran Rp 42 miliar, resmi ditunda, pengumuman seharusnya 11 Februari 2022. Namun, pengumuman pemenang lelang tersebut berganti 18 Februari 2022, Kamis (10/02/2022)
Berdasarkan pantauan media ini di web resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, pagu anggarannya 42 miliar. Namun, banyak PT yang prentase penawaran harga dibawah 75%.
Ada empat PT yang melakukan penawaran. Diantaranya, PT Amin Jaya Karya Abadi yang menawar Rp 30.140.690.800,00 presentase penurunan harganya 28,3%, PT Sandhi Artha Mandiri menawar Rp 30.950.566.270,25 presentase penurunan harganya 26,3%, Kemudian PT Masa Sinar Mulia senilai Rp 31.086.216.143,40 presentase penurunan harganya 26% dan terakhir PT Trijaya Adymix asal Mojokerto, Jawa timur dengan penawaran Rp 32.863.127.664,40 presentase penurunan harga 22%.
Sriyanto Ahmad, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) Trankonmasi mengatakan, bahwa keempat PT yang melakukan penawaran tersebut melakukan penawaran di bawah 80%. Harus dilakukan evaluasi kewajaran harga. Karena, untuk menjaga agar pengadaan barang dan jasa pemerintah tersebut berjalan sesuai standart
operational prosedur (SOP).
"Dokumen penawaran di bawah 80% tersebut tidak wajar jika mengacu pada Peraturan Menteri
(Permen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No 14 Tahun 2020 sebagai
pangganti dari Permen PUPR No 07 tahun 2019, menyesuaikan dengan Putusan MA
64P/HUM/2019. Jadi, untuk harga penawaran pada Pengadaan Barang/Jasa dibawah 80%
dari HPS, harus dilakukan Evaluasi Kewajaran Harga," ungkapnya.
Sriyanto Ahmad aktivis asal Jawa Tengah tersebut juga mengungkapkan, jika peserta lelang dengan Dokumen
Penawaran tidak wajar ditetapkan menjadi pemenang tender. Maka jelas ada indikasi Penyusunan HPS
tidak valid dan tidak wajar dan ada dugaan Mark UP, kami harap Pokja bekerja secara profesional," jelasnya.
Sedangkan Masfur Wafi warga Tanjung Bumi berharap, agar pemenang tender adalah PT yang bekerja secara profesional. Tidak memikirkan untung duluan.
"Karena jalan di Pantura Madura mutunya kurang bagus. Ada beberapa yang sudah diperbaiki tetapi masih rusak lagi, berarti campuran aspalnya itu tidak bagus. Jadi, saya berharap pemenang yang tahun 2022 bekerja secara profesional. Jangan seperti yang tahun sebelumnya," ujarnya.
Sedangkan Anggota Komisi V DPR RI Dapil XI Madura H. Syafiuddin Asmoro berharap, proses tender proyek preservasi jalan nasional di Madura benar-benar sesuai aturan, transparan dan tidak ada pengkondisian. Direktorat jenderal (Dirtjen) Bina Kontruksi dan tim Pokja tidak hanya mengendepankan aspek penawaran terendah. Tapi, kualitas pengerjaan perlu menjadi pertimbangan utama," katanya dikutip dari PetaJatim.co.
Dia juga menjelaskan, banyak klasifikasi yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan oleh tim Pokja dalam menentukan pemenang lelang atau pihak ketiga. Salah satunya, terkait dengan track record atau rekam jejak perusahaan dalam mengerjakan proyek.
Pihak ketiga harus memiliki track record yang baik, bagus dan tidak pernah bermasalah. Sehingga pelaksanaan proyek bisa betul-betul berkualitas dan sesuai dengan yang diharapkan pemerintah, tandasnya.
Sedangkan Candra Hervin selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK 3.1) Madura dihubungi melalui jaringan selulernya tidak tersambung. Setelah dikirimi pesan WA tidak membalas. (LEX)