Miris! Rayakan HUT ke-16, Karang Taruna Ajai Siang Abaikan Lingkungan Warga
Viral! Bukan 'Tunas Harapan', Karang Taruna Lebong Dikecam Karena Sampah Menggunung Pasca-Pesta
KABUPATEN LEBONG (Beritakeadilan.com, Bengkulu)-Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Karang Taruna "TUNAS HARAPAN" Desa Ajai Siang, Kecamatan Topos, Kabupaten Lebong, yang digelar meriah pada Sabtu malam (15/11/2025) dengan nama acara VIGORPHORIA, menyisakan cerita buruk dan kekecewaan mendalam dari warga setempat. Acara yang disponsori oleh perusahaan rokok VIGOR ini dinilai gagal total dalam hal tanggung jawab lingkungan.
Hingga Selasa (18/11/2025), sampah bekas perayaan yang berserakan di sekitar lokasi acara masih menumpuk, mengganggu pemandangan, dan mencemari lingkungan rumah warga. Baik panitia pelaksana acara, maupun anggota Karang Taruna itu sendiri, seolah mengabaikan kewajiban membersihkan sisa-sisa kegiatan mereka.

Seorang warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi acara menyampaikan kekesalannya kepada awak media.
"Kami kesal dengan pihak panitia yang tidak bertanggung jawab, masa sampah dibiarkan berserakan begitu saja," ungkap warga tersebut dengan nada kesal. Warga menekankan bahwa seharusnya organisasi pemuda seperti Karang Taruna menjadi contoh terdepan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kegagalan ini justru menciderai nama "Tunas Harapan" yang mereka sandang.
Selain masalah sampah, warga juga mengungkapkan bahwa acara VIGORPHORIA dilaksanakan tanpa adanya musyawarah atau izin yang jelas dari warga yang berdekatan langsung dengan lokasi acara. Hal ini menambah daftar panjang kekecewaan masyarakat terhadap pihak penyelenggara, termasuk Karang Taruna dan pihak Desa yang turut bekerjasama.
Awak media telah berupaya mengkonfirmasi keluhan warga ini kepada Kepala Desa Ajai Siang dan pihak Karang Taruna melalui sambungan WhatsApp. Namun, sampai berita ini diterbitkan, tidak ada satu pun pihak yang memberikan tanggapan atau janji untuk bertanggung jawab membersihkan sampah yang merusak lingkungan tersebut.
Tanggung jawab moral dan hukum atas pencemaran lingkungan ini kini dipertanyakan. Siapa yang harus disalahkan atas tumpukan sampah sisa pesta, Karang Taruna sebagai penyelenggara, atau pihak sponsor dan Desa yang turut bekerjasama? Publik menanti pertanggungjawaban segera dari 'Tunas Harapan' Desa Ajai Siang.
(Nguik)