Pemkab Samosir Gelar Horja Bius, Hidupkan Ritual Adat Mangalahat Horbo

oleh : -
Pemkab Samosir Gelar Horja Bius, Hidupkan Ritual Adat Mangalahat Horbo

KABUPATEN SAMOSIR (Beritakeadilan.com, Sumatera Utara)-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir kembali menggelar even budaya Horja Bius yang menjadi salah satu ikon tradisi leluhur Batak Toba. Acara ini disemarakkan dengan ritual sakral “Mangalahat Horbo”, yang menjadi daya tarik wisata budaya dan spiritual.

Bupati Samosir dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyelenggaraan even Horja Bius adalah bagian dari upaya pemerintah daerah melestarikan warisan budaya Batak Toba sekaligus memperkuat sektor pariwisata.

“Horja Bius adalah warisan leluhur yang mengajarkan nilai kebersamaan dan rasa syukur kepada Tuhan dan alam. Melalui ritual Mangalahat Horbo, kita ingin menghidupkan kembali identitas budaya Samosir yang mendunia,” ujar Bupati Samosir.

 

Horja Bius merupakan tradisi adat yang dahulu menjadi wadah kebersamaan masyarakat dalam mengadakan upacara adat, pesta rakyat, dan musyawarah besar. Tradisi ini erat kaitannya dengan sejarah Batak Toba sebagai masyarakat agraris yang hidup harmonis dengan alam.

Ritual ini juga menjadi momen untuk memohon keberkahan panen, keselamatan, dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Puncak acara ditandai dengan “Mangalahat Horbo”, yakni ritual persembahan seekor kerbau sebagai simbol pengorbanan dan rasa syukur. Dalam tradisi Batak Toba, horbo (kerbau) dianggap hewan yang suci dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan hubungan antara manusia, leluhur, dan alam.

Prosesi Mangalahat Horbo diawali dengan doa adat oleh para raja bius, diiringi gondang sabangunan dan tortor (tarian adat). Ribuan warga dan wisatawan menyaksikan jalannya prosesi yang berlangsung dengan khidmat namun meriah.

Acara Horja Bius kali ini tidak hanya dihadiri masyarakat setempat, tetapi juga wisatawan domestik dan mancanegara. Pemerintah daerah menggandeng pelaku pariwisata untuk mempromosikan even ini sebagai kalender tahunan yang mampu mengangkat potensi budaya dan ekonomi lokal.

“Kami ingin menjadikan Horja Bius sebagai festival budaya yang mendunia, sekaligus mengedukasi generasi muda agar tidak melupakan akar budaya mereka,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir.

Horja Bius dengan ritual Mangalahat Horbo bukan sekadar seremoni adat, tetapi wujud nyata pelestarian budaya yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Dengan dukungan Pemkab Samosir, tradisi ini diharapkan terus hidup dan menjadi magnet wisata budaya di kawasan Danau Toba.

ALEX 

banner 400x130
banner 728x90