Nurhadi Anggota DPR RI, Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Kota Kediri

KOTA KEDIRI (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) – Sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) disambut hangat antusias warga Kota Kediri Sosialisasi ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan gizi dan mengurangi kasus stunting di masyarakat.
Kegiatan ini diadakan oleh DPR RI yang bersinergi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk wujudkan gizi berkualitas bagi masyarakat.
Sosialisasi dengan mengangkat tema “Bersama Mewujudkan Gizi Berkualitas, Untuk Generasi Sehat Indonesia” ini diselenggarakan di SMK PGRI 2 Mojoroto Kota Kediri, Jawa Timur. Acara yang dihadiri oleh 300-an.
Kegiatan sosialisasi Makan Bergizi Gratis ini dihadiri oleh perwakilan Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi, Anggota DPRD Jawa Timur Khusnul Arif, serta perwakilan Badan Gizi Nasional LetKol Andy Chaman
Dalam kesempatannya, Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menyampaikan mengenai program MBG yang merupakan inisiasi dari Presiden Prabowo dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
“Program Makan Bergizi Gratis di Kota Kediri bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, menekan angka stunting, dan memastikan setiap anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup berlangsung hari Senin sampai Jum’at,” kata Nurhadi.
Dalam paparannya, Nurhadi juga mengungkapkan bahwa program MBG ini akan berkolaborasi dengan petani, peternak, nelayan dan juga UMKM lokal.
“Program ini juga memberdayakan petani dan UMKM lokal dalam penyediaan bahan pangan, sehingga ekonomi daerah ikut berkembang. Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat menciptakan generasi yang lebih kuat dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” paparnya.
Nurhadi menambahkan program MBG juga diharapkan dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil yang seringkali menghadapi kesulitan dalam mendapatkan akses ke pangan bergizi. D
“Dengan demikian, MBG bukan hanya merupakan upaya untuk memperbaiki status gizi masyarakat, tetapi juga untuk menciptakan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Nurhadi juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Kediri membutuhkan dapur SPPG sekitar 200 tempat, akan tetapi sekarang baru ada 4 SPPG, dan ini masih dilakukan secara bertahap. Sedangkan Kota Kediri dengan coverage tiga Kecamatan mungkin bisa 40 sampai 60 dapur SPPG.
Mari kita dulung program MBG yang baru pertama kali dilakukan di Indonesia ini, Nurhadi berharap agar program ini bisa berjalan dengan lancar dan bisa mengatasi angka stunting yang tinggi.
“Program yang sangat bagus ini bisa dipercepat ke daerah lain sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang akan menerima manfaat dan jangka panjangnya. Tidak ada lagi kasus stunting dan cita-cita untuk mewujudkan SDM Indonesia yang unggul dan berdaya saing bisa tercapai guna menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045,” harapnya.
Ditempat yang sama, Kolonel Andy Charman Gartika, perwakilan Badan Gizi Nasional memaparkan terkait rincian jumlah dapur yang akan dibutuhkan untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis.
Berdasarkan data BGN per 22 Januari 2025 lalu, sudah terbentuk 245 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang tersebar di 38 provinsi. Dengan begitu Badan Gizi Nasional secara bertahap akan mendirikan 30 ribu Dapur MBG di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data Program MBG 2025 akan mulai dilaks pd awal bulan Januari s/d akhir Desember. Program MBG dimulai di 937 titik SPPG bertahap (Januari s/d Maret 2025) dg menggunakan skema (Banper) yang dikelola oleh Yayasan.
Kemudian pd bulan April s/d Juni 2025 akan meningkat hingga 2.000 SPPG. Pada bulan Juli s/d December 2025 akan bertambah menjadi 5.000 SPPG (15 Jt sd 17 Jt Penerima Manfaat).
Instruksi terbaru Presiden Prabowo Subianto Rencana Bulan September s/d Desember 2025 akan dibentuk 30.000 SPPG (80 Jt Penerima Manfaat)
Program ini juga akan melibatkan Intansi Pemda, TNI, Polisi, untuk kerja sama, dengan harapan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan tinggi sesuai prinsip Bergizi, Beragam, Seimbang, dan Aman (B2SA).
(Luqman)