Polres Kediri Ciduk Empat Belas Orang Terkait Pengeroyokan Pelajar SMAN 1 Pare

oleh : -
Polres Kediri Ciduk Empat Belas Orang Terkait Pengeroyokan Pelajar SMAN 1 Pare
banner 970x250

KABUPATEN KEDIRI (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) - Satreskrim Polres Kediri berhasil mengamankan 14 orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan terhadap tiga pelajar SMAN 1 Pare Kediri di Jalan Raya Pagu Kediri. Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin (24/3/2025) dini hari hingga mengakibatkan salah satu korban, Moh Hidris Rayyan, meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, mengungkapkan bahwa setelah mendapatkan informasi dan petunjuk dari beberapa saksi, polisi berhasil melacak keberadaan para pelaku. Dia menyebut setelah dilakukan penyelidikan intensif selama lima hari, polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas dan lokasi para terduga pelaku.

"Kami berhasil mengidentifikasi dan menangkap tiga orang yang melarikan diri ke Tulungagung. Dari hasil interogasi terhadap mereka, kami dapat mengembangkan penyelidikan dan menangkap total 14 orang," kata AKP Fauzy saat ditemui di Mapolres Kediri, Sabtu (29/3/2025).

Menurut AKP Fauzy, para terduga pelaku diduga melakukan pengeroyokan tersebut karena merasa ditantang dan diejek oleh korban saat berpapasan di jalan raya Ngasem sepulang dari Simpang Lima Gumul (SLG).

"Pengakuan para pelaku menyatakan bahwa mereka merasa ditantang dan diejek oleh korban, sehingga mereka langsung mengejar korban yang tengah mengendarai sepeda motor, hingga terjadilah peristiwa pengeroyokan itu," jelasnya.

Dalam aksi kekerasan tersebut, tiga pelajar yang menjadi korban adalah Zaki Amani (17), Hendra Reza, dan Moh Hidris Rayyan. Akibat pukulan dan kekerasan yang dilakukan sekelompok orang tersebut, Rayyan yang tinggal di Jalan Sampean Dusun Cangkring Desa Pelem Kecamatan Pare Kabupaten Kediri menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat intensif di Rumah Sakit SLG Kediri.

Sementara dua rekannya, Zaki dan Hendra, usai kejadian langsung mendapat perawatan di rumah sakit dengan luka-luka cukup serius.

AKP Fauzy juga menambahkan bahwa, meskipun para pelaku berasal dari kelompok yang tidak saling mengenal, aksi pengeroyokan ini tidak terkait dengan motif antar perguruan atau atribut tertentu.

"Motifnya masih sebatas ejekan dan tantangan di jalan, bukan karena perbedaan identitas atau kelompok," katanya.

Terkait identitas 14 orang yang diamankan, rata - rata usia mereka masih pelajar. Pihak kepolisian masih mendata dan melakukan proses penyelidikan lebih lanjut kepada para terduga pelaku. "Sementara statusnya masih saksi," ucapnya.

Meski begitu, AKP Fauzy menyebut proses penyelidikan terus berlangsung, dan polisi kini sedang mendalami lebih lanjut peran masing-masing terduga pelaku dalam kejadian tersebut.

"Kami akan memastikan siapa saja yang terlibat langsung dalam pengeroyokan ini dan pasal apa yang akan diterapkan kepada mereka. Saat ini, kami telah mengamankan sejumlah barang bukti, seperti enam sepeda motor dan atribut yang dikenakan pelaku pada malam kejadian," ungkap AKP Fauzy.

Sebelumnya, informasi ini viral di media sosial pertama kali mencuat setelah seorang pria bernama Bambang Rukminto, yang menjadi paman korban Rayyan mengunggah foto sang keponakan dimakamkan di TPU desa setempat. Dalam unggahannya, ia menyebut bahwa keponakannya diserang oleh sekelompok orang.

(Luqman)

banner 400x130
banner 728x90