Konferensi Perempuan Internasional untuk Pembebasan Al-Aqsa dan Palestina

oleh : -
Konferensi Perempuan Internasional untuk Pembebasan Al-Aqsa dan Palestina

BEDIL (Jakarta)- Aqsa Working Group (AWG) adalah lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan
mengelola upaya kaum Muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa dan membantu
perjuangan rakyat Palestina.
AWG didirikan oleh komponen umat yang hadir dalam Al-Aqsha International Conference
yang diselenggarakan di Wisma Antara pada tanggal 20 Sya'ban 1429H/ 21 Agustus 2008 di
Jakarta,Mengelar Konferensi Pers perempuan Internasional untuk pembebasan Al Aqsa dan Palestina,dengan mengangkat tema "Bergerak Berjamaah Membela Perempuan dan Anak-anak Palestina".Bertempat di Hotel Sofyan Jl. Cut Mutia No.9, RT.10/RW.5, Cikini, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat,Rabu,(16/03/2022)

Turut hadir dalam konferensi pers tersebut lembaga dan pembicara yang mendukung perjuangan Palestina seperti KH. Yakhsyallah Mansur (pembina AWG),Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri RI),H.E. Zuhair Al-Shun (Duta Besar Palestina untuk Indonesia): keynote speaker,Abdul Muta'ali (Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia),Khadijah Peggy Melati Sukma (Da'iyah, Aktivis Kemanusiaan, Penulis),Siti Aminah (Aktivis Aqsa Working Group),Samr Subaih (mantan tahanan perempuan Palestina)

  1. Dr. Haifa Abdur Rauf Redwan (Pengajar di Darul Qur'an wa Sunnah Gaza, Palestina),Zainat Ali Uwaydah (Murabithah),dan Hanady Halawani (Murabithah)
    Tentang AWG

Perempuan dan anak anak menjadi pihak lemah dan banyak menjadi korban terhadap rakyat Palestina,sebagian diantara target utamanya adalah perempuan dan anak anak,meski begitu, peran para perempuan Palestina memberikan andil besar dalam upaya
mempertahankan Al-Aqsa. Para Murabitah (penjaga perempuan) dengan gigih ikut menjaga
Al-Aqsa di garda terdepan. Tidak sedikit di antara mereka yang berulang kali ditangkap oleh
tentara Zionis Israel.

Salah satunya adalah Hanady Halawany yang sudah 25 kali keluar
masuk penjara Israel.
Sebelumnya, organisasi pembela hak tahanan Palestina yang memantau kondisi warga
Palestina di penjara-penjara Israel, Palestinian Prisoners Society (PPS), mengungkapkan 40
tahanan perempuan mengalami kekerasan, kondisi sulit, dan investigasi brutal di penjara
Israel. Mereka mengalami penyiksaan psikologis dan perampasan kebutuhan dasar.
Sementara itu, banyak aktivis internasional yang terjun
untuk membantu
memperjuangkan hak-hak warga Palestina. Rachel Corrie adalah salah satu contoh dari
sekian banyak aktifis kemanusiaan dan perdamaian asal Amerika Serikat yang gigih
membela Palestina hingga harus meregang nyawa di bawah buldoser Zionis Israel pada
Maret 2003 silam.

Corrie dikenal karena kecintaannya pada perdamaian dan membela hak-hak Palestina.

Perjuangan mereka dalam mempertahankan Al-Aqsa patut diapresiasi dan terus didukung
bersama.

Upaya-upaya dukungan kepada para Murabithah harus terus digaungkan hingga kaum Muslimin mendapat kemenangan dan Al-Aqsa bebas dari kezaliman dan penjajahan.

Untuk itu Lembaga Kemanusiaan yang konsen pada isu Palestina, Aqsa Working Group (AWG), menggelar Konferensi Perempuan Internasional untuk Pembebasan Al-Aqsa dan Palestina sebagai salah satu wujud dukungan kepada perjuangan rakyat Palestina dan
kaum Muslimin dalam membebaskan Al-Aqsa dan kemerdekaannya.

Konferensi ini adalah bertujuan membangkitkan kesadaran kaum Perempuan terhadap
pentingnya peran mereka dalam perjuangan pembebasan Al-Aqsa dan Palestina,menggalang persatuan umat, baik dalam skala nasional maupun internasional, sekaligus menyuarakan pemenuhan hak dan pembebasan tahanan perempuan dan anak-anak
Palestina, yang masih berada dalam penjara-penjara Zionis Israel.(erfan)

banner 400x130
banner 728x90