Ditinggal Tugas Jaga Malam Tahun Baru, Rumah Polisi Dirusak Kuli Bangunan
BEDIL (Kota Probolinggo)-Rumah anggota polisi milik Aipda Hernawan di Kota Probolinggo, Jawa Timur (Jatim) diduga dirusak seorang kuli bangunan berinisial C, Sabtu sore (31/12/2022). Belakangan diketahui, C, warga Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo, Jatim adalah mantan pekerja pemasangan gypsum dan pengecatan rumah milik Aipda Hernawan.
Informasi yang dihimpun www.beritakeadilan.com mengungkapkan, awal mula terjadinya dugaan perusakan rumah milik Aipda Hernawan, sekitar pukul 05.00 WIB. Lalu, C mengendarai motor honda beat mendatangi rumah korban di perumahan Bumiangga, Jalan Himalaya, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jatim. Kemudian C meminta sisa pembayaran MoU sebesar Rp 1.800.000, yang sempat ditahan atau tertahan oleh korban.
Atas kerusakan rumahnya, korban mengadu kepada sejumlah wartawan. Menurut keterangan pihak korban menyampaikan, ini sudah sesuai kesepakatan awal dengan pelaku, dari pengerjaannya dengan biaya Rp 10.000.000, akan kami ditahan Rp 1.800.000 untuk biaya service. "Itupun sesuai kesepakatan dengan pihak terkait," ucap Aipda Hernawan.
Dan apabila dalam 2 tahun ada kerusakan dalam hasil pengerjaan pembangunan rumah tersebut, maka C harus bertanggungjawab, dan korban menjelaskan jika hasil pengerjaan C banyak yang rusak selama 3 bulan.
C datang merusak rumah saat suami saya sedang dinas pengamanan dimalam tahun baru, jadi hanya ada saya dan 3 anak kecil dirumah. C datang bersama herman (salah satu pekerja yang dipercayakan istri di proyek), mereka datang ke proyek menemui istri saya dan menawarkan jasa pemasangan gypsum dan pengecatan, namun istri sempat menolak, karena pembangunan masih mencapai 80 %, karena terus memaksa jadinya istri saya kasihan,ucap Istri Aipda Hernawan.
"Iya benar C datang merusak rumah kami, saat saya sedang menjaga keamanan malam tahun baru. Itu pun saya baru saja sampai kantor. Lalu saya di telepon istri, jika si C mengamuk dan merusak rumah dengan cara menusuk gypsum dengan bambu, dan ia juga meminta uang lagi 500 ribu, bukan tidak kita kasih karena sebelumnya dia juga begitu, datang minta satu juta. Kita kasih katanya mau beli bahan untuk servis, setelah dikasih ternyata tidak datang lagi sampai berbulan bulan. Setelah itu datang lagi minta 500 ribu, tapi istri menolak memberinya, kami minta tanggung jawabnya untuk membetulkan yang rusak, intinya diservis, malah dia spontan langsung mengambil sebuah bambu sisa proyek yang didepan berada rumah, dan menusuk nusukan pelapon atas yang terbuat dari gypsum tersebut di depan anak anak kecil. Hal itu yang saya gak terima, seandainya bahan gypsum yang terbuat dari bahan beton tersebut mengenai anak saya yang berusia 2 tahun dan 6 tahun terus bagaimana," ungkap Aipda Hernawan.
Saat kejadiaan berlangsung, Aipda Hernawan langsung menghubungi Polsek setempat, dan sekitar pukul 19.00 wib, dua anggota dari kepolisian mendatangi lokasi kejadian mengendarai mobil patroli untuk memastikan adanya kerusakan. "Kemudian pukul 20.00 wib, kami mendatangi Polsek Kademangan untuk membuat laporan kepolisian," kata Aipda Hernawan. (red)