Diduga Oknum Kepsek UPTD SDN 2 Sambimaya, Sunat Uang Bantuan PIP
KABUPATEN INDRAMAYU (Beritakeadilan, Jawa Barat) - Pencairan dana Program Indonesia Pintar(PIP)di UPTD SDN 2 Sambimaya kecamatan Juntinyuat kabupaten Indramayu menuai kontroversi.
Sebelumnya pihak UPTD SDN 2 Sambimaya yang disampaikan oleh operator sekolah menberitahukan kepada wali murid via whatsApp,bahwa telah mendapat kabar dari bank BRI nama-nama siswa yang tercantum diharap datang ke kantor BRI tepatnya di desa Segeran pada Rabu(20/12/2023)kemarin.
Hal itu disambut gembira oleh para wali murid yang anaknya menerima dana PIP,kemudian mereka beserta anak-anaknya mendatangi bank tersebut guna pencairan.
Dede Supriyadi salah satu guru di sekolah tersebut mengumumkan via whatsApp kepada wali murid yang sudah dapat jangan dulu pulang kerumah,datang dulu ke kantor sekolahan UPTD SDN 2 Sambimaya untuk laporan ke Dwi Agung Kurniawan selaku operator sekolah atau ke dirinya.
Sesampai di sekolah wali murid yang anaknya mendapatkan dana PIP menemui operator sekolah,tanpa keterangan jelas tiba-tiba pihak sekola memotong dana PIP sebesar Rp 50 ribu per siswa.
Pihak sekolah hanya beralasan pemotongan tersebut untuk uang administrasi. Diketahui siswa UPTD SDN 2 Sambimaya yang menerima bantuan dana PIP sejumlah 26 anak.
Abdul Rojak bersama Yuminih,salah satu wali murid yang anaknya menerima dana PIP saat datang ke sekolah untuk menyetorkan uang 50 ribu rupiah menanyakan perihal tersebut.
"Punten pa uang potongan ini kalau boleh tahu buat apa ya,saya pengen jelas keterangannya ? ," tanya Abdul Rojak kepada pihak sekolah saat istrinya ibu yuminih mau menyetorkan uang tersebut.
Namun pihak sekolah tidak memperkenankan Abdul Rojak untuk mengetahui hal tersebut.
"Sampean di luar saja ga usah tau,sampean mah nantinya bikin ribut sebaiknya keluar saja,"ujar pihak sekolah di kantor sekolahan.
Pada hari berikutnya,Sabtu(23/12/2023)kembali wali murid diundang melalui whatsApp pribadi Dede Supriyadi, bagi yang sudah cair PIP diharap hadir kembali ke sekolahan UPTD SDN 2 Sambimaya.
"Kemarin yang sudah menerima uang bantuan PIP,saya minta datang kesekolahan untuk tanda tangan bahwa telah mengambil uang bantuan tersebut, ditunggu sekarang,"tulis Dede Supriyadi dalam whatsAppnya.
Seluruh wali murid yang menerima chat hadir dan menandatangani di atas matrei,sembari dibisikin oleh Kepsek UPTD SDN 2 Sambimaya.
"Ibu-ibu,nanti kalau ditanya wartawan dan LSM tentang uang PIP,jawab dapat uangnya pas dan tidak ada potongan dari pihak sekolahan. Wartawan dan LSM itu tahu enaknya saja,kami yang susah payah kerja mendaftarkan anak-anak agar dapat bantuan ini,"kata Kardimah,kepala sekolah UPTD SDN 2 Sambimaya.
Hal tersebut dibenarkan oleh wali murid yang anaknya mendapatkan uang PIP."Setelah anak saya di tanya,apa kata guru sekolahmu tadi,anak saya menjawab,kata gurunya jangan bilang siapa-siapa tentang uang yang diambil ini ya anak anak,"ucap salah satu wali murid yang enggan diketahui namanya menirukan ucapan anaknya.
"Saya percaya sebab anak-anak masih polos dan berkata jujur"kata wali murid saat di konfirmasi oleh awak media pada Minggu(24/12/2023).
Siswa yang mendapat uang PIP juga di arahkan agar uang potongan itu tidak boleh diberitahukan kepada siapapun oleh wali kelasnya saat kegiatan olahraga berlangsung.
Beberapa awak media mendatangi kediaman kepsek UPTD SDN 2 Sambimaya pada Selasa(26/12/2023) guna mengklarifikasi hal tersebut,namun yang bersangkutan sedang tidak ada di rumah.
Akhirnya awak media menghubungi Kepsek tersebut melalui pesan whatsApp.
Kardimah membantah,menurutnya tidak ada pemotongan uang PIP,ia mengatakan bahwa yang disampaikan wali murid kepada awak media itu tidak benar.
Dia pun menegaskan,jika ada wali murid yang merasa dirugikan oleh pihak sekolah,maka dirinya siap untuk bertanggung jawab.
(Epul)