Gaya Kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parwansa Perlu Dicontoh
BEDIL ( Surabaya )- Menjadi seorang pemimpin bukanlah perkara yang mudah, seorang pemimpin dituntut untuk berani mengambil keputusan dan resiko dalam segala hal. Memilih menjadi pemimpin, artinya harus siap baik lahir maupun batin. Pemimpin tidak hanya dituntut memiliki kesiapan intelektual saja, namun juga harus siap secara moralitas.
Seorang pemimpin harus mampu menjadi panutan yang patut untuk diteladani karena pemimpin pastinya menjadi sosok yang didambakan oleh masyarakat.
Di era yang semakin modern seperti sekarang, tak hanya laki-laki saja, perempuan juga memiliki kesempatan dan hak untuk menjadi pemimpin. Namun pertanyaanya, mampukah perempuan menjadi sosok pemimpin yang baik?
Anggapan tersebut sepertinya mampu dijawab oleh sosok perempuan hebat satu ini, Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur. Kiprahnya di dunia pemerintahan sudah tidak diragukan lagi.
Khofifah menjadi sosok pemimpin dan seorang perempuan yang mampu membawa gaya baru dalam kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Timur. Perempuan yang juga pernah memegang jabatan sebagai Mantan Menteri Sosial Republik Indonesia ini, mempunyai gaya memimpin yang dengan unik ala pesantren.Alhasil, gaya ini membuatnya menjadi sosok yang kian berwibawa dan disegani oleh masyarakat Jawa Timur.
Pada dasarnya kepemimpin ini sebenarnya sebagai wujud realisasi kepemimpinan kontemporer yang kemudian oleh Khofifah dikolaborasikan agar dapat menghubungkan dengan banyak aspek. Bahkan Khofifah juga pernah mengutip kriteria memimpin ala Imam Al Ghozali.
Bersama Wakilnya, Emil Elestianto Dardak, Khofifah menekankan bahwa fokus dari pemerintahannya adalah Cetar, yaitu akronim dari Cepat, Efektif, Tanggap, Responsif. Khofifah mampu memberikan terobosan baru dengan menyatukan antara strategi politik dan corak kepemimpinan yang diterapkan secara langsung.
Tak dapat dipungkiri jika hal ini memang berhasil dilakukan dan beliau menjadi perempuan pertama yang mampu melakukannya. Secara terpisah, menurut pengamat kebijakan publik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Wahyu Kuncoro, melihat bahwa Gubernur Khofifah memiliki visi dan fokus pada tata kelola pemerintahan yang Cetar. Menurutnya, ini sebagai perwujudan dari tausiyah Presiden Joko Widodo.
Khofifah sendiri sebenarnya telah memasukkan beberapa unsur kepemimpinan baik itu Kepemimpinan Visioner untuk menciptakan sekaligus mengartikan visi secara jelas, kepemimpinan transformasional,yang mampu memberikan inspirasi dan juga kepemimpinan kharismatik, dimana para pengikut pada akhirnya terinspirasi untuk melakukan hal-hal dari pengamatan perilaku pemimpinnya.
Surabaya , (25/02/2022)
Penulis : Maksimus Lewogete
Putra asal Nusa Tenggara Timur yang saat ini berdomisili di Kota Surabaya.