Kanal Banjir Timur Jadi Tempat Favorit Warga Jakarta Timur, UMKM Lokal Raup Untung
JAKARTA TIMUR (Beritakeadilan.com, DKI Jakarta) – Suasana sore di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), tepatnya di sekitar Pintu Air Malaka Sari, Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, tampak semarak, Minggu (7/9/2025).
Ratusan warga memanfaatkan waktu sore untuk bersantai di tepian kanal, menikmati hembusan angin sambil mencicipi aneka kuliner dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. Ada yang duduk di pinggiran kanal, ada pula yang membawa keluarga untuk sekadar berjalan-jalan atau berfoto dengan latar pemandangan KBT yang semakin tertata.
UMKM Lokal Ikut Merasakan Dampak Positif
Yudi, salah satu pedagang minuman di kawasan KBT, mengaku antusias dengan ramainya pengunjung setiap akhir pekan. Ia menjajakan aneka minuman seperti kopi hingga minuman segar.
“Kalau sore begini ramai, terutama Sabtu-Minggu. Alhamdulillah bisa bantu penghasilan harian,” ujar Yudi kepada wartawan.
Menurutnya, kawasan KBT kembali ramai setelah pandemi Covid-19 mereda. Kini, warga menjadikan KBT sebagai salah satu alternatif hiburan murah meriah di Jakarta Timur.
Warga Senang Punya Tempat Rekreasi Murah Meriah
Wati (35), warga Malaka Sari, menyebut kawasan ini sebagai tempat favorit baru untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. “Sekarang nggak perlu jauh-jauh ke mall. Di sini bisa duduk santai, anak-anak main, sambil jajan juga,” ungkapnya.
Ia berharap pemerintah daerah terus menjaga kebersihan dan keamanan kawasan KBT agar tetap nyaman bagi pengunjung.
“Kita minta dijaga terus ya, jangan sampai kumuh lagi. Kalau bersih dan aman, enak banget buat warga kumpul-kumpul di sore hari,” tambahnya.
Ruang Publik Warga Jakarta Timur
Kanal Banjir Timur tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur pengendali banjir, tetapi kini juga bertransformasi menjadi ruang publik terbuka bagi masyarakat. Kehadiran UMKM menambah daya tarik kawasan, sekaligus menggerakkan roda perekonomian warga sekitar.
Dengan ramainya pengunjung, kawasan ini berpotensi menjadi ikon baru wisata lokal Jakarta Timur bila ditata dan dikelola secara berkelanjutan.
(Cang Nur)
