Kemenag Perkenalkan GPTs TOR MAKER: Revolusi AI dalam Administrasi Madrasah

oleh : -
Kemenag Perkenalkan GPTs TOR MAKER: Revolusi AI dalam Administrasi Madrasah

JAKARTA PUSAT (Beritakeadilan.com, DKI Jakarta) 3 Juni 2025 – Kementerian Agama RI melalui Direktorat KSKK Madrasah kembali mencatatkan langkah strategis dalam transformasi digital pendidikan Islam. Kali ini, lewat peluncuran GPTs TOR MAKER, sebuah inovasi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dirancang untuk mempercepat dan menyederhanakan penyusunan dokumen administrasi di lingkungan madrasah.

Inovasi ini diperkenalkan dalam kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan GPTs TOR MAKER yang berlangsung di Gedung Kementerian Agama RI, Jakarta, pada Selasa, 3 Juni 2025. Hadir dalam kegiatan tersebut para pegawai fungsional perencana, staf Subbagian Tata Usaha, serta perwakilan dari berbagai Subdirektorat di lingkungan Direktorat KSKK Madrasah.

Keterangan foto : Fikriya Malihah, Inisiator GPTs TOR Maker Direktorat KSKK Dirjen Pendis Kemenag RIKeterangan foto : Fikriya Malihah, Inisiator GPTs TOR Maker Direktorat KSKK Dirjen Pendis Kemenag RI

GPTs TOR MAKER dikembangkan sebagai respons atas tantangan birokrasi lama—proses penyusunan Terms of Reference (TOR), laporan kegiatan, dan dokumen perencanaan yang selama ini masih dilakukan secara manual, lambat, dan rentan kesalahan. Kini, dengan kecerdasan buatan Generative Pre-trained Transformer (GPT), proses tersebut dapat dilakukan hanya dalam hitungan menit—otomatis, presisi, dan sesuai regulasi yang berlaku.

Fikriya Malihah, M.Si., Kepala Subbagian Tata Usaha yang memimpin pengembangan alat ini, menyampaikan bahwa pemanfaatan GPTs TOR MAKER adalah bukti nyata bagaimana teknologi dapat menjawab persoalan mendasar birokrasi.
“Dengan GPTs, pembuatan TOR kini tidak lagi memakan waktu berhari-hari. Kita bisa bekerja lebih cepat, hasilnya lebih konsisten, dan tetap akuntabel secara administratif,” jelas Fikriya dalam sesi pemaparan.

Selain memberikan paparan, Fikriya juga memandu peserta dalam simulasi langsung pembuatan TOR berbasis data kegiatan. Kegiatan ini menjadi ruang belajar sekaligus ruang transformasi, di mana ASN madrasah diajak membangun kebiasaan kerja yang lebih cerdas dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Prof. Dr. Hj. Nyayu Khodijah, M.Si., Direktur KSKK Madrasah, mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah nyata reformasi birokrasi berbasis teknologi.
“Pemanfaatan AI seperti GPTs TOR MAKER ini bukan sekadar alat bantu, tapi bentuk keberanian kita mengubah budaya kerja lama menjadi lebih efisien dan digital. Madrasah harus berada di garis depan dalam inovasi tata kelola pendidikan,” tegas Prof. Nyayu.

Beliau juga menekankan bahwa inovasi ini adalah bagian dari komitmen Kemenag dalam membangun tata kelola yang transparan, terintegrasi, dan modern. “Ini tentang kecepatan, ketepatan, dan pelayanan publik yang lebih baik,” tambahnya.

Kepala Bagian Umum dan BMN Setditjen Pendidikan Islam, Nur Shoib, SH.,MH., turut memberikan dukungan terhadap inisiatif ini. Ia menegaskan bahwa digitalisasi bukan sekadar wacana, tetapi harus menjadi lompatan kinerja yang dimulai dari satuan kerja terkecil.
“Saya mengapresiasi GPTs TOR MAKER sebagai contoh konkret bagaimana ASN bisa menjadi pelopor inovasi di birokrasi. Inilah wajah baru pelayanan publik—berbasis data, berbasis solusi, dan berbasis AI,” ungkap pria yang akrab disapa Shoib.

Beberapa isu strategis yang mengemuka dalam kegiatan ini menunjukkan arah baru birokrasi pendidikan madrasah yang lebih digital dan efisien. GPTs TOR MAKER hadir sebagai solusi percepatan kerja, peningkatan kualitas dokumen, dan penguatan kompetensi digital ASN. Inovasi ini juga menjawab keterbatasan sumber daya dan mendorong penerapan SOP digital, serta menjadi model replikasi untuk unit kerja lainnya dalam reformasi tata kelola berbasis teknologi.

Direktorat KSKK Madrasah menyatakan komitmennya untuk memperluas penggunaan GPTs TOR MAKER ke seluruh lini kerja sebagai bagian dari penguatan layanan pendidikan Islam yang unggul dan modern.
“Kita tidak hanya berbicara soal percepatan, tapi juga tentang cara baru berpikir, cara baru melayani, dan cara baru membangun sistem yang lebih tangguh,” tutup Prof. Nyayu. 

M.NUR

banner 400x130
banner 728x90