Nyadran di Desa Kalicilik Bojonegoro, Bentuk Rasa Syukur Terhadap Hasil Alam Melimpah

KABUPATEN BOJONEGORO (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) - Masyarakat Desa Kalicilik, Kecamatan Sukosewu, kabupaten Bojonegoro mengadakan tasyakuran atau disebut (sedekah bumi). Acara sedekah bumi ini rutin dilakukan setahun sekali, biasanya jatuh Sebelum Bulan “sura” dalam kalender jawa.Rabu (11 Juni 2025).
Sedekah bumi merupakan implementasi rasa syukur kepada Tuhan atau upacara adat masyarakat yang hasil panennya melimpah. Menurut berbagai literasi sejarah momentum seperti ini telah berlangsung ratusan tahun sebagai acara Rutinan yang dilakukan oleh leluhur.
Menurut salah satu Kepala Dusun(Kadus) Bujan Desa Kalicilik, Nur Hanifah mengungkapkan bahwa Sedekah Bumi atau juga masyarakat desa biasa menyebutnya"Manganan" dalam bahasa Jawa ini dirasa perlu karena merupakan adat budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
“Sedekah Bumi merupakan warisan nenek moyang yang harus dijaga dan sebagai bentuk syukur atas hasil panen. Semoga hasil panen tahun ini berlipat-lipat dan masyarakat desa Kalicilik semakin makmur” ucap Nur Hanifah
Masyarakat Desa Kalicilik berbondong-bondong membawa makanan,Tumpeng,kue khas, atau buah-buahan untuk dibawa ke Sendang (Tempat Sakral desa)Dukuh Bojan lanjut di Makam/pesarean Dukuh Brumbung dan puncak tasyakuran di Balai Desa. Disana semua Masyarakat melakukan doa bersama, berharap Masyarakat Ketangi diberikan Kesehatan, kemakmuran, dan hasil panen yang melimpah.
Selain diisi dengan doa bersama, juga digelar hiburan Langen Tayub dari Ngasem . Terlihat masyarakat dengan suka cita merayakan sedekah bumi kali ini.
Reporter: (Iwn/M)