Berbagi Berkah di Tengah Hujan: Imigrasi Kediri Potong 8 Hewan Kurban untuk Warga Sekitar

KABUPATEN KEDIRI (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) – Meski hujan mengguyur sejak pagi, semangat berbagi tak surut di lingkungan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kediri. Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, kantor yang terletak di Dusun Bedrek, Desa Grogol ini melaksanakan pemotongan delapan ekor hewan kurban, terdiri dari satu ekor sapi dan tujuh ekor kambing, pada Selasa (10/6).
Seluruh hewan kurban merupakan hasil partisipasi dan sumbangan dari para pegawai. Proses penyembelihan dilakukan sejak pagi hari dengan pengawasan langsung oleh Kepala Kantor Imigrasi Kediri, Antonius Frizky Saniscara Cahya Putra.
Dalam keterangannya, Antonius Frizky menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi juga wujud nyata kepedulian sosial institusinya terhadap masyarakat sekitar.
“Pemotongan hewan kurban ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk mempererat jalinan silaturahmi antar pegawai di Kantor Imigrasi Kediri dalam berbuat kebaikan dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat. Semoga daging kurban ini membawa kebahagiaan dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Daging hasil pemotongan kemudian dikemas dan dibagikan dalam sekitar 200 bingkisan kepada masyarakat sekitar. Menariknya, selain dibagikan di area kantor, sebagian paket daging kurban juga diantar langsung ke rumah-rumah warga, sebagai bentuk pelayanan yang inklusif dan menyentuh langsung masyarakat.
Pembagian daging kurban berlangsung tertib dan lancar. Antusiasme masyarakat terlihat dari barisan antrean warga yang tetap rapi dan wajah-wajah sumringah saat menerima bingkisan.
“Kegiatan ini merupakan wujud nyata Kantor Imigrasi Kediri berpartisipasi dalam kegiatan hari besar keagamaan dan bentuk kepedulian sosial dari pegawai Kantor Imigrasi Kediri kepada masyarakat, khususnya di sekitar Kantor Imigrasi Kediri,” tutup Antonius Frizky.
Kegiatan kurban ini menunjukkan bahwa Kantor Imigrasi Kediri bukan hanya melayani urusan keimigrasian, namun juga aktif berperan dalam membangun kebersamaan sosial dan spiritualitas keagamaan yang kuat di tengah masyarakat.(Luckman)