Warga Kapuk Muara Kena Serang Jantung, 2 Kali Gagal Operasi Lalu Dinyatakan Sembuh Dan Diancam Untuk Segera Pulang

oleh : -
Warga Kapuk Muara Kena Serang Jantung, 2 Kali Gagal Operasi Lalu Dinyatakan Sembuh Dan Diancam Untuk Segera Pulang

JAKARTA PUSAT (Beritakeadilan.com, DK Jakarta) - Thio Kim Siong, 51 tahun, warga Kapuk Muara, peserta BPJS Kesehatan ini diduga menerima ancaman dari dokter dan suster untuk segera pulang padahal masih sesak nafas berat. Thio mengaku diancam jika tidak pulang maka perawatannya harus bayar tunai.

Jumat (24/01/25) pukul 14.30 WIB, Thio mengalami sesak nafas dan jantung terasa diremas-remas dan kencing darah, sehingga keluarganya membawanya ke RS Atmajaya.

Pukul 15.00 Thio tiba di RS Atmajaya dan langsung ditangani dengan baik. Pukul 17.30 Thio di rontgen lanjut tes darah. Hasilnya, dokter menyatakan diagnosa serangan jantung. Namun, dikarenakan RS Atmajaya belum lengkap untuk menangani jantung maka pasien dirujuk ke RS Hermina Kemayoran.

Pukul 23.30 WIB, Thio tiba di UGD RS Hermina Kemayoran dan langsung ditangani dokter di UGD bernama dr. Herawati.

Sabtu (25/01/2025), pasien dipindah ke ruang rawat inap. Senin (27/01/2025), oleh suster bernama Ayun dinfokan agar Thio puasa karena akan dilakukan tindakan operasi, tapi sore hari diinfokan kembali oleh suster Ayun jadwal operasi dibatalkan karena tanggal merah tidak ada tindakan operasi. 

Selasa (28/01/2025), kembali di infokan untuk puasa karena akan dilakukan tindakan operasi dan lagi-lagi dibatalkan tanpa alasan yang jelas.

2 (dua) kali gagal operasi, Selasa (28/01/2025) suster Ayun menyuruh Thio pulang karena oleh dr. Herawati dinyatakan sudah sembuh dan disarankan datang periksa kembali Sabtu depan.

Masih Selasa (28/01/2025), pasien harus pulang dan diancam jika tidak pulang akan dikenakan biaya. Oleh suster Ayun selang infus dan selang kencing dicabut paksa.

Kondisi pasien padahal masih sesak berat tapi dinyatakan sembuh setelah gagal 2 (dua) kali operasi.

"Jakarta kota besar yang akan menuju kota global, tapi pelayanan kesehatannya masih buruk dan mengabaikan sisi kemanusiaan. Apakah Jakarta yang akan berubah menjadi kota global akan menjadi kota yang bengis pada warganya ?. Mau sampaikan hal seperti ini terus terjadi ?" ungkap rilis  *_Relawan Kesehatan Indonesia_*

Sumber: Advokator Liu Hangko, KPD Rekan Indonesia Jakarta Barat

Faresi 

banner 400x130
Paralegal