Tragedy Ayu Terra Resort Tewaskan 5 Karyawan
KABUPATEN GIANYAR (Beritakeadilan, Bali)-Tragedi kecelakaan kerja di Ayu Terra Resort di Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Jumat (01/09/2023) lalu, masih diusut pihak berwajib.
Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali ikut turun tangan setelah tragedi tersebut menyebabkan lima orang karyawan tewas. “Kami mau cek semuanya ya, dari sisi perizinan, dari sisi kewajiban termasuk apa yang didapat tenaga kerjanya.
Kami mau melihat semuanya,” kata Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun. Lima orang karyawan Ayu Terra Resort tewas setelah tabung lift yang mereka naiki terjatuh gegara gagal naik sampai ke atas. Temuan polisi tragedi terjadi gegara taling sling lift jembatan yang terbuat dari baja putus saat dinaiki lima orang korban.
Kelima karyawan nahas itu teridentifikasi bernama Ni Luh Supernigsih, Wayan Aries Setiawan, Ni Kadek Yanti Pradewi, Sang Putu Bayu Adi Krisna dan Ni Kadek Hardiyanti. Ni Luh Supernigsih, Wayan Aries Setiawan, Ni Kadek Yanti Pradewi, masih sempat bernapas setelah akhirnya dilaporkan meninggal dunia saat mendapat perawatan di RS Payangan.
Dua korban lainnya, Sang Putu Bayu Adi Krisna dan Ni Kadek Hardiyanti, meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) setelah tubuhnya terlempar ke luar dari tabung lift dan jatuh ke dasar jurang sedalam 100 meter.
“Saya baru menerima laporan kejadian dari Kepala Dispar Gianyar,” ujar Tjok Bagus Pemayun. Kadispar Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan bahwa ini merupakan kali pertama musibah terjadi di akomodasi pariwisata. Menurutnya, sejak pandemi Covid-19 melandai, Pemprov Bali telah berpesan agar pelaku usaha pariwisata menyiapkan segala sarana dan prasarana dengan baik. Pada waktu pemberlakuan bebas karantina, Dispar Bali menyurati (stakeholder pariwisata) agar mengecek kembali semuanya agar aman dan nyaman. Dispar Bali juga akan mempertegas kesiapan dari segi keselamatan hotel-hotel yang ada, apalagi mereka yang memiliki lift dengan konsep serupa, bukan sebatas memeriksa izin operasional. Kadispar mengatakan bahwa konsep resort atau hotel berbintang dengan lift beralaskan rel sudah umum di Bali. Namun, pihaknya akan menugaskan tim untuk melihat kembali di lapangan termasuk memastikan peruntukan lift tersebut bagi siapa saja.
Pihaknya juga kembali mempertegas pelaku usaha pariwisata agar selalu menyiapkan fasilitas dengan baik.
Kadispar Bali juga mengimbau wisatawan agar tidak ragu berkunjung ke Pulau Dewata karena adanya kejadian ini. “Sebenarnya kami sudah menyurati teman-teman di awal tahun bahkan akhir tahun kemarin supaya menyiapkan semua fasilitas sarana prasarananya agar aman, nyaman ya untuk dikunjungi. Jadi, kami pertegas lagi. Untuk wisatawan Bali itu aman, memang kejadian ini di luar (prediksi) kita,” tutur Kadispar Bali.
Pemicu Tragedi Ayu Terra Resort Ubud Bali Terkuak, Berikut 5 Fakta Hasil Olah TKP
Pemicu tragedi kecelakaan kerja di Ayu Terra Resort, Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, kemarin (1/9) mulai terkuak.
Meski penyelidikan kepolisian masih terus berproses, ada dugaan tragedi terjadi gegara tali sling jembatan yang terbuat dari baja sebagai penarik tabung putus. Seperti diketahui, dalam tabung lift tersebut ada lima orang karyawan Ayu Terra Resort yang hendak naik ke atas.
“Penyelidikan sementara, tali sling baja tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat. Safety pengganjal atau rem juga tidak berfungsi sehingga lift meluncur dengan kecepatan tinggi ke bawah,” ujar Kapolsek Ubud Kompol Made Uder kepada awak media. “Akibatnya tragedi tidak bisa dihindari, lima orang yang ada di dalam tabung lift meninggal dunia,” imbuh Kompol Made Uder. Kelima karyawan nahas itu teridentifikasi bernama Ni Luh Supernigsih, Wayan Aries Setiawan, Ni Kadek Yanti Pradewi, Sang Putu Bayu Adi Krisna dan Ni Kadek Hardiyanti.
Ni Luh Supernigsih, Wayan Aries Setiawan, Ni Kadek Yanti Pradewi, masih sempat bernapas sebelum meninggal dalam perawatan di RS Payangan. Dua korban lainnya, Sang Putu Bayu Adi Krisna dan Ni Kadek Hardiyanti, meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) setelah tubuhnya terlempar ke luar dari tabung lift dan jatuh ke dasar jurang sedalam 100 meter.
Namun, Kapolsek Ubud belum bisa menyimpulkan secara penuh penyebab tragedi lantaran masih memerlukan penyelidikan mendalam.
Jajaran Polsek Ubud dan Polres Gianyar secara intensif masih melakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP terkuak beberapa fakta. Pertama, rel tabung lift kurang lebih 60 meter dengan posisi miring. Kedua, kemiringan lift 35 derajat. Ketiga, tragedi ini menyebabkan tabung lift hancur dan pecah. Keempat, pagar pengaman yang terbuat dari kayu hancur. Kelima, lantai tembok pengaman ikut rusak terkena tabung lift.
“Sebab - sebab pasti kejadian secara detail masih dalam penyelidikan,” kata Kompol Made Uder. (red/jpnn)