AKBP Taufiq Hidayat: Semua Fungsi Harus Ikut Berperan Menanggulangi Bencana
BEDIL (TOBA) - Kapolres Toba AKBP Taufiq Hidayat Thayeb.,SH., S.ik mengikuti Apel kesiapan penanggulangan bencana alam yang digelar di Halaman Kantor Bupati Toba, Balige, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara, Senin (7/11/2022).
Apel dipimpin langsung Bupati Toba Ir Poltak Sitorus, kegiatan juga dihadiri Wakil Bupati Toba Tonny M.Simanjuntak, Kapolres Toba AKBP Taufiq Hidayat Thayeb SH, S.ik, Pabung Kodim 0210/TU Mayor K.Napitupulu, Kepala BPBD Toba dr Pontas Batubara, Plt Ka Satpol PP Toba Harianto Butar butar dan sejumlah pimpinan perangkat daerah.
Dalam rangkaian kegiatan, Bupati Toba bersama Kapolres Toba, Danramil 17/Balige, Kepala BPBD Toba, Plt Ka Satpol PP Toba juga melakukan pemeriksaan pasukan, pemeriksaan sarana dan prasarana yang digunakan baik kendaraan maupun peralatan lain dan mendukung kesiapsiagaan bencana di Kabupaten Toba.
Dalam amanatnya, Bupati Toba mengatakan Pelaksanaan apel Kesiapsiagaan bencana yang dilakukan pemerintah TNI, Polri bersama-sama dengan instansi terkait sebagai wujud nyata sinergitas kesiapsiagaan dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana di masa yang akan datang.
Menurut Bupati Poltak Sitorus, sebagaimana amanat UU Nomor 2r Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, bahwa penanggulangan bencana adalah urusan semua pihak walaupun sebagai penanggung jawab adalah pemerintah. Namun masyarakat sebagai garda terdepan jika terjadi bencana, maka perlu ditingkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
"Bencana alam tidak dapat diprediksi, bisa terjadi sewaktu-waktu, oleh karena itu perlu lancarnya komunikasi dan koordinasi antar lintas pemangku kepentingan. Sehingga bisa dilakukan penanganan dengan lebih cepat dan bermanfaat, sehingga hal-hal yang lebih buruk tidak terjadi," katanya.
Disebutkan juga bahwa Kabupaten Toba dengan kondisi geografis bukit, pegunungan, lereng dan jurang merupakan daerah yang banyak berpotensi bencana alam seperti tanah longsor, banjir dan bencana non alam seperti kebakaran. Untuk itu di daerah rawan bencana hendaknya dibuat tanda peringatan bencana.
Ditambahkannya, pada bulan Agustus 2022 lalu di Kecamatan Lumbanjulu terjadi banjir bandang yang merusak rumah, sawah dan sejumlah infrastruktur. Kemudian baru-baru ini ada bencana gempa (pusatnya di Kabupaten Tapanuli Utara).
"Bila terjadi bencana,kaum ibu dan anak yang paling beresiko jadi korban. Kelompok ini seharusnya terlindungi, minimal memahami prinsip-prinsip penyelamatan diri jika terjadi bencana," ujarnya.
Bupati Poltak Sitorus kemudian mengingatkan contoh edukasi tindakan yang dilakukan bila terjadi gempa dengan memilih perlindungan dekat kosen pintu atau berlindung di bawah meja. Semua edukasi mengurangi resiko bila terjadi bencana agar disampaikan kepada masyarakat.
"Mari kita tingkatkan partisipasi berbagai komponen yang ada dalam upaya penanggulangan bencana sebab pada hakekatnya bencana adalah urusan bersama untuk kemanusiaan dengan kolaborasi pentahelix yang harmonis menciptakan Kabupaten Toba yang tangguh bencana," tandas Bupati Poltak Sitorus.
Sementara itu, Kapolres Toba AKBP Taufiq Hidayat Thayeb menyampaikan bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama semua warga negara dan semua fungsi harus ikut berperan.
"Tentunya semua pihak harus terus meningkatkan kesiapsiagaan dengan selalu menyiapkan sumber daya manusia dan peralatan yang dimiliki dalam persiapan menghadapi bencana," kata Taufiq.
Meski demikian, Masih Taufiq, mengedepankan tugas pokok dan fungsi masing-masing untuk menciptakan rasa aman dan kondusif bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai kemungkinan terjadinya bencana.
Mari kita jadikan apel kesiapsiagaan penanganan kontijensi bencana tahun 2022 ini untuk menyatukan tekad dan komitmen dalam rangka penanganan bencana di wilayah Kabupaten Toba, ajak Kapolres Toba AKBP Taufiq Hidayat Thayeb.
(HumasPolresToba/Alexander)