Ketua LSM GMBI Wilter Jatim Kecam Pengibaran Bendera One Piece: Ancaman Nilai Nasionalisme?

oleh : -
Ketua LSM GMBI Wilter Jatim Kecam Pengibaran Bendera One Piece: Ancaman Nilai Nasionalisme?
Foto: ketua LSM GMBI wilter Jatim Sugeng Sp.

KABUPATEN TUBAN (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) - Ketua LSM GMBI Wilayah Teritorial Jawa Timur, Sugeng, S.P., mengkritik dan angkat bicara terkait maraknya pengibaran bendera One Piece di berbagai wilayah Jawa Timur menjelang HUT ke-80 RI. Ia menganggap hal ini tidak pantas, terutama di ruang publik, karena dapat menggantikan atau mengurangi pentingnya bendera Merah Putih sebagai simbol kedaulatan negara.  

Sugeng menekankan pentingnya nasionalisme dan patriotisme, terutama di bulan Agustus, dan meminta edukasi kebangsaan yang lebih masif untuk generasi muda agar memahami arti penting bendera Merah Putih sebagai simbol perjuangan dan pengorbanan para pahlawan.  

“Kita menyambut Agustus sebagai bulan penuh semangat nasionalisme. Maka cukup ironis ketika masyarakat justru ramai-ramai mengibarkan bendera bergambar tokoh fiksi dari luar negeri, seperti One Piece, yang jelas tidak memiliki korelasi dengan nilai perjuangan bangsa,” tegas Sugeng saat dikonfirmasi pada Rabu (07/08/2025).

Menurut Sugeng, meskipun ekspresi budaya populer patut dihargai sebagai bagian dari dinamika masyarakat modern, namun harus ada batas etis dan edukatif dalam menyikapinya. Terlebih, dalam konteks bulan kemerdekaan, seluruh elemen bangsa semestinya menyatukan persepsi dalam menegakkan simbol-simbol nasional sebagai wujud penghormatan terhadap para pahlawan.

“Bendera Merah Putih adalah identitas luhur bangsa. Ia bukan sekadar kain dua warna, tetapi simbol perjuangan, tumpah darah, dan pengorbanan. Mengibarkan bendera lain dalam momentum seperti ini patut menjadi perhatian, bahkan koreksi bersama,” lanjutnya.

Sugeng juga mengimbau kepada para tokoh masyarakat, pemerintah daerah, dan institusi pendidikan agar lebih masif melakukan edukasi kebangsaan di kalangan generasi muda. Ia menilai fenomena ini bisa menjadi indikasi lunturnya pemahaman tentang nasionalisme dan patriotisme di tengah gempuran budaya global.

“Kita tidak anti budaya asing, tapi jangan sampai budaya kita sendiri terpinggirkan. Generasi muda harus dikenalkan pada sejarah bangsanya, bukan justru diajak merayakan simbol-simbol dari narasi luar,” pungkasnya.

LSM GMBI Wilter Jatim menyatakan akan menyampaikan surat resmi kepada pemerintah daerah di sejumlah kota/kabupaten yang terindikasi masif terjadi pengibaran bendera non-nasional tersebut, guna meminta klarifikasi dan mengingatkan pentingnya menjaga marwah simbol negara dalam ruang publik.

Reporter: (Iwn)

banner 400x130
banner 728x90