Musyawarah Kota PMI Jakarta Selatan, Siapkan Pelayanan Kepalangmerahan Di Era Digital
BEDIL - Sebagaimana amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Palang Merah Indonesia, dimana dalam 5 tahun sekali, Kepengurusan tingkat Kabupaten/Kota Wajib menggelar Musyawarah Kota, dan pada Rabu 2 Februari 2022, bertempat di Hotel Sahati Pasar Minggu, sebagai musyawarah tertinggi dalam PMI, acara yang dibuka Walikota Jakarta Selatan, Munjirin, S.Sos, M.Si tersebut juga dihadiri Ketua PMI DKI, Rustam Efendi, Dandim 0504/JS Kolonel Inf Jamaluddin, Kapolres Jakarta Selatan, Camat Pasar Minggu, Danramil Pasar Minggu, Ketua dan Sekretaris PMI Kabupaten/Kota se-DKI Jakarta, serta tamu undangan lainnya.
Ketua PMI Jakarta Selatan, H Dadang Dasuki dalam laporannya menjelaskan, bahwa PMI Jakarta Selatan saat ini telah banyak mengalami kemajuan, baik sarana prasarana di PMI Jaksel, maupun peningkatan pelayanan masyarakat, hingga peningkatan SDM dan relawan, terbukti dengan pelayanan Donor Darah yang saat ini dilakukan hingga malam hari, ini semua tak lepas dari dukungan serta peran serta jajaran Pemerintah Kota Jakarta Selatan, Jajaran TNI / Kodim 0504 Jakarta Selatan, jajaran Kepolisian Resort Metro Jakarta Selatan serta stakeholder lainnya.
Kepengurusan PMI Jakarta Selatan yang baru, diharapkan mampu bekerja lebih baik lagi dari sebelumnya, kalau ada pergantian pengurus harus lebih baik dari pada yang digantikannya, dan saat ini tengah disusun pelayanan secara digital serta telah kami rintis, seperti pendaftaran donor darah, data pendonor, maupun penggalangan Dana PMI, semua nantinya akan masuk dalam Big Data yang terkoneksi dengan instansi lainnya secara online, tegas H Dadang Dasuki.
Walikota Jakarta Selatan, Munjirin S.Sos. M.Si juga berterimakasih atas kerjasama dengan PMI, dan atas nama pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatah mengucapkan terimakasih pada Kepengurusan PMI Jakarta Selatan dibawah pimpinan H Dadang Dasuki, serta berharap Pengurus baru bisa lebih maksimal lagi dalam kegiatan PMI, baik dalam Donor Darah, Bulan Dana PMI serta pembinaan para Relawan PMI.
Pengurus PMI yang baru harus bekerja dengan tulus dan iklas, serta menjunjung tinggi prinsip kerja kepalangmerahan, yaitu Prinsip Kemanusiaan dan kesukarelaan, serta ditambah kemandirian kesatuan dan kesemestaan, untuk itu kedepan kerjasama harus terbangun dengan baik maka hasilnya juga baik, harapnya.
Ketua PMI Provinsi DKI Jakarta, Rustam Efendi juga mengapresiasi Pengurus PMI yang lama, yang telah bekerja dengan baik, dan Muskot hari ini akan memilih Ketua yang baru, dan dirinya berharap Moskot PMI Jakarta Selatan bisa berjalan dengan Demokratis, silahkan jika ada yang ingin mencalonkan diri sebagai Ketua PMI Jakarta Selatan, siapa saja boleh mencalonkan dan sudah di atur dalam AD/ART, untuk itu kami berperasan agar Muskot tidak melanggar anggaran dasar maupun anggaran rumah tangga. Dan siapapun nantinya yang terpilih juga harus didukung oleh seluruh komponen di PMI Jakarta Selatan.
Kepengurusan yang baru harus mampu mengikuti perkembangan zaman, karena kita mengurusi masyarakat, maka kita juga harus mampu menggali potensi yang ada, sehingga PMI Jakarta Selatan akan semakin baik kedepannya, pinta Rustam Efendi.
Sementara Ketua PMI Jakarta Selatan yang terpilih secara aklamasi, Abdul Haris, SE, M.Ap pada wartawan juga mengaku siap mengemban amanah serta akan bekerja sama dengan seluruh komponen di Jakarta Selatan maupun PMI DKI Jakarta dalam kegiatan kemanusiaan, dan program yang akan dilakukan dalm waktu dekat adalah digitalisasi dalam pelayanan Darah maupun penggalangan Dana PMI, untuk menghadapi era digital saat ini, minimal saya akan meneruskan apa-apa yang telah dilaksanakan oleh ketua lama, dan mungkin perlu ada perkembangan terkait dengan masalah era digital.
Kerjasama akan dilakukan bersama Dinas/Sudin Dukcapil, dimana saat perekaman KTP harus disertakan golongan darah, sehingga identitas masyarakat sudah ada di Data Kependudukan dan Catatan Sipil, yaitu dengan Nomor Induk Kependudukan sudah tertera golongan darah, jadi data pendonor darah telah tercatat di PMI DKI Jakarta, termasuk warga yang membantu bulan dana PMI, semua tercatat dengan baik, kita tidak perlu lagi nanya golongan darahnya, dan kita juga akan berusaha untuk bagaimana mengintegrasikan data ini.
Terkait dengan masalah pemenuhan kebutuhan darah, PMI Jaksel akan bekerja sama dengan sudin Pendidikan Jaksel 1 dan 2, karena kebetulan di Jakarta Selatan ini ada 128 sekolah yang jumlah peserta didik itu usia 17 tahun ke atas ada 55.700 siswa, kita akan melakukakn sosialisasi tentang Donor Darah, guna menjaring pendonor darah pemula atau usia 17 tahun, serta membangun komunikasi dengan Kantor Agama Jakarta Selatan, untuk sekolah-sekolah yang berbasis agama diantaranya Madrasah Aliyah di Jakarta Selatan yang cukup banyak, untuk Siswa usia 17 tahun ke atas, ada belasan ribu pendonor usia masih produktif.
Saat disinggung akan banyaknya relawan PMI Jakarta Selatan, Abdul Haris, SE, M.Ap mengaku akan terus berupaya meningkatkan kualitas relawan kemanusiaan tersebut, dengan pelatihan-pelatihan pengembangan seluruh komponen yang ada di PMI Jaksel, karena ini amanat AD/ART PMI, agar memahami betul yang dimaksud tugas pokok, karena bagaimanapun tanpa relawan, kita buka apa-apa, tambahnya.
(M.Nur)