Harganas 2025: BKKBN Jatim Gaspol Tekan Stunting Lewat Program Genting Dan Digitalisasi Keluarga

oleh : -
Harganas 2025: BKKBN Jatim Gaspol Tekan Stunting Lewat Program Genting Dan Digitalisasi Keluarga
Hari Keluarga Nasional Jadi Momentum Tekan Stunting dan Perkuat Fondasi Bangsa

SURABAYA (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32, BKKBN Provinsi Jawa Timur menggelar upacara penuh makna di halaman kantor BKKBN Jatim, Jalan Airlangga No. 32-33, Surabaya, Senin (30/6/2025).

Dengan mengangkat tema “Peduli KRS (Keluarga Risiko Stunting) 3B”, peringatan Harganas kali ini tak sekadar seremonial. Acara ini menegaskan komitmen bersama dalam percepatan penurunan stunting, penguatan program keluarga, serta pemberian bantuan nyata kepada masyarakat terdampak.

Membacakan sambutan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd menegaskan bahwa keluarga bukan sekadar unit sosial, tapi pilar utama pembangunan nasional.

“Keluarga adalah fondasi utama dalam pembangunan bangsa. Keluarga yang kuat dan harmonis akan melahirkan generasi berkualitas, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di era global,” tegas Maria.

Sebagai langkah nyata, BKKBN memperkenalkan lima program strategis Quick Win, yang salah satunya adalah Program Genting (Gerakan Orang Tua Cegah Stunting). Program ini mendorong kolaborasi lintas sektor: pemerintah, swasta, masyarakat, hingga keluarga untuk mencegah stunting sejak dini.

“Angka stunting secara nasional masih cukup tinggi. Alhamdulillah, di Jawa Timur sudah menurun ke angka 14,7 persen. Namun, kita tetap perlu fokus pada pencegahan, termasuk melalui program Genting,” jelas Maria.

Selain Genting, empat program inovatif lainnya ikut diluncurkan, yakni:

Tamasya (Pelatihan Pengasuh TPA): Meningkatkan kapasitas pengasuh anak usia dini. GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia): Mendorong peran aktif ayah dalam pengasuhan anak. SIDAYA (Lansia Berdaya): Pemberdayaan lansia agar tetap produktif dan sehat. Super App Keluarga: Aplikasi digital untuk konsultasi, informasi, dan layanan keluarga berbasis teknologi.

Sasa, warga Kelurahan Karang Menjangan yang menerima bantuan, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian BKKBN terhadap ibu hamil dan keluarga berisiko stunting.

“Ini bentuk perhatian dari pemerintah, khususnya BKKBN, bagi ibu hamil dan keluarga berisiko stunting. Saya sangat mengapresiasi program ini,” ujar Sasa.

“Kasus stunting masih tinggi di Indonesia. Harapannya, program-program BKKBN ini bisa jadi solusi nyata untuk pencegahannya,” imbuhnya.

Maria juga menyoroti tantangan baru keluarga di era digital. Menurutnya, kemajuan teknologi tak boleh membuat interaksi antaranggota keluarga melemah.

“Kita harus menjaga agar keluarga tidak didominasi oleh teknologi digital secara berlebihan. Interaksi langsung antaranggota keluarga tetap menjadi prioritas,” tegasnya.

Upacara ini juga dihadiri oleh para tokoh dan pemangku kepentingan, termasuk Kepala Dinas P5A P2KB Kota Surabaya, Danramil, Ketua IBI Provinsi, perwakilan dari BNI-BRI, serta para senior Juang Kencana Jawa Timur.

Peringatan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun keluarga Indonesia yang tangguh, sehat, dan berkualitas.(R1F)

banner 400x130
banner 728x90