Petani Jahe Menjerit, Harga Dititik Terendah Rp 3 Ribu/Kg

BEDIL (TOBA)- Harga Jahe dari tangan petani di Kabupaten Toba turun drastis. Saat ini perkilo hanya laku Rp.3.000,- saja. Padahal sebelumnya menyentuh Rp.7.000,-. Tentu kondisi ini membuat petani menjerit. Pasalnya, jangankan mencari untung, modal kembalipun tidak ada.
Ibu Tetty Hutapea salah satu Petani Jahe, di Desa Sitongar Nipi, Laguboti, mengatakan harga Jahe turun drastis. Ia pun tidak tahu faktor utama penyebab jatuhnya bumbu masak sekaligus campuran minuman hangat tersebut.
"Dengan keadaan sekarang ini pupuk di pasaran mahal dan bahkan kami petani tidak mendapat hasil jika dihitung modal yang dikeluarkan. Terus ini gimana, kita tidak bisa bertani Jahe lagi jika semua obat-obatan, bibit, dan sebagainya naik, harga Jahe malah hancur. Kami mau makan apa jika kondisi seperti ini," keluhnya dengan mimik muka sedih pada awak media ini, Rabu (19/10/2022).
Petani jahe berharap, pemerintah memberikan solusi untuk menyetabilkan harga. Minimal modal petani bisa balik. Dengan begitu, petani Jahe bisa bercocok tanam kembali. Apalagi harga kebutuhan merangkak naik mengikuti kenaikan harga BBM bulan kemarin.
"Harapannya pada pemerintah memperhatikan nasib kami petani Jahe, dengan menata harga. Minimal kami balik modal. Untuk saat ini balik modal saja sudah tidak mungkin," pungkasnya dengan mata berkaca kaca.
Reporter: Alexander