Untag Surabaya UTHM Malaysia Sepakat Perkuat Riset, Pertukaran Akademik, dan Publikasi Internasional
SURABAYA (Beritakeadilan.com, Jawa Timur) – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya dan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) resmi menyepakati perluasan kerja sama strategis yang mencakup kolaborasi riset, pertukaran akademik, serta publikasi ilmiah. Kesepakatan ini ditegaskan dalam pertemuan kedua perguruan tinggi di Johor Darul Ta’zim, Malaysia.
Rektor Untag Surabaya Prof. Mulyanto Nugroho menegaskan pentingnya percepatan realisasi kerja sama agar memberikan dampak akademik yang nyata bagi kedua institusi.
“Kami ingin kolaborasi ini segera menghasilkan aktivitas konkret, terutama dalam joint research,” jelas Prof. Mulyanto Nugroho saat ditemui di Malaysia, Sabtu (29/11/25).
Ia menyampaikan bahwa Untag Surabaya memiliki dua fakultas teknik, yakni Fakultas Teknik Elektro dan Informatika, yang telah menyiapkan 12 proyek riset untuk dikerjakan bersama UTHM. Fokus riset tersebut meliputi kecerdasan buatan, teknik komputer, hingga keamanan siber.
“Prestasi robotika kami di Jawa Timur peringkat pertama 2023 dan ketiga nasional dari lebih 4.500 peserta,” ujar Prof. Nug.
Dalam kesempatan itu, Prof. Nug juga mengungkapkan rencana mengirim dosen teknik untuk melanjutkan studi di UTHM. Selain itu, kedua kampus menyiapkan kolaborasi publikasi sebagai bagian dari target Untag Surabaya dalam Rencana Strategis 2020–2030 menuju standar universitas berkelas global.
Skema pendidikan ganda (double degree) 3+1 atau 2+2 turut disiapkan bagi mahasiswa. Prof. Nug kemudian mengundang pimpinan UTHM untuk berkunjung ke Untag Surabaya.
"Sebagai perguruan tinggi swasta tertua di Jawa Timur, berdiri sejak 1958, kami siap memperluas kolaborasi akademik dan riset,” tegasnya.
Rektor UTHM Prof. Mas Fawzi bin Mohd Ali menyatakan pihaknya sangat terbuka dan mendukung penuh kerja sama ini.
“Kami sangat menghargai hubungan baik yang kita bangun hari ini. Dalam waktu dekat, termasuk tahun ini dan seterusnya, kami merencanakan pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, serta kolaborasi penelitian dan akademik,” terangnya.
Prof. Mas Fawzi menambahkan bahwa kerja sama juga mencakup berbagi sumber perpustakaan agar kedua institusi dapat saling memperkuat kapasitas keilmuan.
“Saya menilai hal itu sangat baik agar kita dapat saling memanfaatkan ilmu dan sumber yang kita miliki untuk kepentingan masyarakat,” katanya.
Kolaborasi Untag Surabaya dan UTHM menjadi langkah strategis penguatan jejaring akademik kawasan ASEAN, sekaligus membuka ruang mobilitas mahasiswa, dosen, dan riset internasional yang semakin kompetitif. Kerja sama ini diharapkan menjadi fondasi baru dalam memperluas inovasi serta kontribusi ilmiah kedua kampus bagi masyarakat.(**)
