Petani Terapkan 2 Kali Tanam 2 Kali Panen, Bulog Siap Menampung Seluruh Hasil Panen Padi Kering di Kabupaten Toba

KABUPATEN TOBA (Beritakeadilan.com, Sumatera Utara) - Plt kepala Dinas Pertanian Kabupaten Toba, Joni Hutajulu saat ditanyai terkait program-program dan informasi-informasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Toba yang bisa di dapat oleh masyarakat Kabupaten Toba terkait dengan Petani Padi saat ini. Senin, 3 Maret 2025 di ruangan Kantor Kepala Dinas Kabupaten Toba.
Baik terimakasih, ucap Joni Hutajulu terlebih dahulu, Sebagaimana kita mendapatkan informasi bahwa Harga Pokok Penjualan (HPP) Gabah kering panen itu sebesar Rp. 6.500, ( Enam Ribu Lima Ratus Rupiah). Harga Rp.6.500, ini lah yang akan di optimalkan, dimanfaatkan oleh bulog sendiri yang akan mengambil alih apabila ada harga gabah kering panen itu dibawah Rp. 6.500, dan bulog akan membeli langsung. Dan ini sudah terlaksana di Kabupaten Toba khususnya di kecamatan Uluan. Minggu lalu sudah panen dan sudah dilakukan itu dan bahkan minggu ini akan melaksanakan hal yang sama. Jadi masyarakat petani kita jangan takut kalau tidak ada yang membeli Gabah nya, Bulog pasti membeli dengan harga Rp.6.500/ Kg gabah kering panen, itu yang pertama yang ingin saya sampaikan, ucap Joni
Cuma kenapa informasi ini masih tidak banyak didapatkan oleh petani-petani kita, ya memang ini belum tersosialisasi dengan bagus dan rencana kita dari Dinas Pertanian sudah ada komunikasi dengan pihak Bulog", mungkin kita usahakan minggu-minggu ini akan mensosialisasikan nya ke tingkat-tingkat penyuluh dan nanti penyuluh akan menginformasikan ini kepada para petani. tegas Joni
Jadi masyarakat petani kita tidak usah takut lagi" ucap Joni. Masih banyak di daerah Kabupaten Toba ini yang masih belum menanam sampai dua kali tanam dalam setahun lahan-lahannya”. Dari 17.231 Hektar lahan baku sawah kita, masih indeks pertanian kita baru 1,3 jadi kurang lebih hanya 22 ribu sekianlah dari 17.231 hektar. Ucap nya
Seharusnya kalau dua kali tanam seharusnya 17.231hektar itu sekitar 34.462 hektar, itulah dua kali tanam, tapi kita masih 22 ribu belum mencapai 30 ribu, jadi kita berharap dengan adanya kebijakan dari Pemerintah untuk mengatasi harga Gabah ini, jadi masyarakat petani kita tidak usah takut lagi.
Dan selanjutnya dengan kondisi seperti ini sudah bagus. biarlah nanti desa- desa yang memiliki dana desa supaya mencoba memikirkan supaya masyarakat di desa nya yang terlebih petani tidak terikat lagi dengan tengkulak. Kenapa karena memang akibat adanya sistem seperti ini harga dibawah,” sehingga petani kita tidak bisa tetap sejahtera karena diatur harga dasarnya itu oleh para tengkulak, tutur Joni
Dengan acana seperti ini diharapkan Dana desa itu bisa membantu masyarakat petani di Desa nya masing-masing. Untuk mengatasi hutang petani kepada tengkulak dan itu yang bisa kami sampaikan tetapi nanti pun kalau memang kita akan turun ke kecamatan-kecamatan menyampaikan ini. Tegas joni
Harus bisalah dua kali tanam, ucap Joni." Karena kalau dalam setahun sekali tanam secara ekonomi pendapatannya masih berkurang, karena sekali tanam itu sekali saja pendapatannya” tapi kalau dua kali tanam dua kali panen, bayangkanlah yang pendapatannya hanya sekali dikalikan dua", contohnya kalau dapat Rp.10 juta biasanya karena sekali tanam, tapi karena dua kali bisa dapat Rp. 20 jutaan maka ada perubahan pendapatan ke arah yang lebih bagus sebenarnya itu yang kita harapkan, jadi supaya jangan lahan-lahan kita yang terlantar.
Jadi saya lihat banyak juga yang terlantar sehingga tumbuhlah lalang semakin banyak, jadi untuk pengelolaan berikutnya kesulitan, jadi mengeluh banyak petani dengan catatan tidak ada alat pengolahan," padahal tidak harus seperti itu, ya kalau punya aja kerajinan sampai dua kali tanam saya" pikir sangat membantu petani. Soal pupuk tersedia , bahasa langkah sudah tidak ada lagi” saat ini sudah tersedia pupuk. Tegas Joni
Jadi" kembali lagi kita sudah komunikasi dengan bulog hari jumat kemarin 28/02/2025 dan bulog sangat- sangat terbuka, kalau ada informasi mau panen ya baik dari si pemilik lahan dan baik dari penyuluh maupun ada mitra-mitra bulog terhadap penggilingan melaporkan”, Bulog siap langsung.
Kalau bisa dua hari sebelum hari H sudah sampai kepada mereka , misalnya mau panen hari rabu depan harusnya sudah harus disampaikan supaya ada persiapan mereka melakukan panen itu karena menyangkut pendanaan juga, jadi ada persiapan, itulah yang disampaikan informasi kepada kita dan itu memang telah berlangsung di kecamatan uluan. Tutup Joni Hutajulu Plt.Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Toba
(Alex)