Pantau Penanganan Stunting Secara Komprehensif, Pemkot Kediri Manfaatkan Aplikasi Walidata
KOTA KEDIRI (Beritakeadilan.com Jawa Timur) – Menindaklanjuti arahan dari Sekretaris Daerah Kota Kediri sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri menyelenggarakan rapat koordinasi manajemen data stunting dan integrasi aplikasi Papiasik, Selasa (10/12). Kegiatan yang mengundang 11 OPD yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Kediri ini diikuti secara daring melalui aplikasi zoom meeting dan luring dari Ruang Command Center, Balaikota Kediri.
Ditemui di tempat terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana mengatakan rapat ini untuk merumuskan manajemen data penanganan stunting agar data bisa terlihat secara realtime setiap bulan. Bukan hanya data balita stunting, melainkan intervensi yang dilakukan untuk keluarga stunting tersebut. Sehingga semua bisa termonitor dan dipantau oleh TPPS kelurahan, kecamatan dan kota .
“Melalui data itu kita bisa melihat bahwa balita tersebut sudah mendapat intervensi apa saja. Selain itu dengan adanya data realtime kita bisa memantau kehadiran balita di posyandu sehingga jika ibu dan balita tersebut tidak datang ke posyandu maka di bulan berikutnya bisa langsung kita datangi,” tuturnya.
Dalam kegiatan manajemen data stunting ini, OPD yang masuk dalam TPPS kota, kecamatan dan kelurahan berperan untuk melaporkan setiap kegiatan atau intervensi yang dilakukan terhadap balita stunting. Apip menargetkan kegiatan monitoring dan intervensi yang dilakukan semua perangkat daerah untuk balita stunting tersebut sudah terangkum dalam aplikasi Walidata dan bisa rampung pada bulan Januari 2025. Untuk itu diharapkan OPD terkait segera melaporkan hasil kegiatannya berupa data ke Dinas Kominfo agar bisa segera direkam di dalam aplikasi monitoring kegiatan stunting.
Sedangkan peran Dinas Kominfo dalam penanganan stunting dikatakan Apip adalah melakukan monitoring dan evaluasi data. Mengumpulkan, menganalisa dan mengolah data-data yang dikirimkan OPD.
“Setelah kita kumpulkan dan kelola ,data tersebut kemudian kita sajikan dalam aplikasi. Dari tampilan platform aplikasi tersebut kita bisa mengetahui data mikro by name by address balita stunting dalam satu bulan terakhir dan kita bisa melihat intervensi apa saja yang sudah didapat oleh balita stunting dan perkembangannya setelah mendapat intervensi secara realtime setiap bulannya,” terangnya.
Dengan terintegrasinya data balita stunting dalam aplikasi walidata, Apip berharap penanganan stunting bisa dilaksanakan secara komprehensif, menyeluruh, realtime. Selain itu penanganan balita stunting bisa dilakukan secara kolaborasi dan harmonisasi antar semua OPD demi terwujudnya zero stunting di Kota Kediri.(*)
Reporter : Dedy Luqman Hakim