Kapolres Toba Gelar Dialog Kebangsaan bersama Organisasi Kepemudaan

KABUPATEN TOBA (Beritakeadilan. Sumatera Utara) - Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Eks-Tapanuli mengikuti kegiatan Dialog Kebangsaan bersama Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Toba, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wahyu Indrajaya, S.H., S.I.K. Kegiatan yang bertempat di ruangan Vidcoom Polres Toba ini mengangkat tema "Internalisasi Wawasan Kebangsaan dalam Rangka Transformasi Polri Presisi Menyongsong Indonesia Emas"(10/6).
Selain PC GP Ansor Eks-Tapanuli, kegiatan ini juga dihadiri oleh Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dan Pemuda Katolik Kabupaten Toba. Kehadiran berbagai organisasi kepemudaan ini menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan wawasan kebangsaan dan memperkuat persatuan di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia.
PC GP Ansor Eks-Tapanuli menyatakan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan wawasan kebangsaan. Indonesia, dengan segala kemajemukannya, dianggap sebagai kekuatan fundamental dalam membangun negara yang kokoh dan bersiap menuju peringatan 100 tahun kemerdekaan, yang sering disebut sebagai Indonesia Emas 2045.
"PC GP Ansor Eks-Tapanuli berterima kasih kepada Kapolres Toba yang telah berpartisipasi dalam menjaga kemajemukan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Toba. Kabupaten ini merupakan miniatur kebhinekaan karena masyarakatnya hidup damai dengan berbagai latar belakang suku, agama, ras, dan golongan. Kehadiran kami di sini sebagai organisasi kepemudaan berbasis keagamaan adalah bentuk komitmen bersama dalam membangun rasa kebangsaan untuk persatuan dan kemajuan Kabupaten Toba," ungkap Mauluddin Nainggolan, Ketua PC GP Ansor Eks-Tapanuli.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan GAMKI dan Pemuda Katolik juga menyampaikan pandangan mereka mengenai pentingnya menjaga dan memperkuat semangat kebangsaan di tengah masyarakat yang multikultural. Mereka menyambut baik inisiatif Polres Toba dalam menyelenggarakan dialog kebangsaan ini.
Transformasi Polri menuju Presisi, yang merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan, menjadi salah satu fokus dalam dialog tersebut. Konsep ini diharapkan mampu menyatukan seluruh layanan data, memberikan kemudahan dalam pembuatan layanan baru, mengintegrasikan layanan yang sudah ada, dan menciptakan standarisasi layanan dari hulu ke hilir.
"Konsep berbangsa dan bernegara harus diwujudkan dalam bentuk mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satu bentuk pengaplikasian cinta terhadap NKRI adalah mencintai sesama warga Indonesia yang multietnis," tambah Mauluddin Nainggolan.
Kegiatan dialog kebangsaan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan organisasi kepemudaan berbasis keagamaan, menunjukkan komitmen kuat dalam membangun rasa kebangsaan dan persatuan di tengah kemajemukan. Dengan adanya dialog ini, diharapkan semangat kebangsaan semakin terpatri dalam hati setiap warga Kabupaten Toba, menyongsong masa depan Indonesia yang lebih baik dan bersatu.
(Heryanto Sirait/Rls/Alex)