GMKI Toba Serukan, Masyarakat Memilih Kepala Desa Berdasarkan Kreativitas dan Kualitas Bukan Money Politik

TOBA (Beritakeadilan, Sumatera Utara) - Kabupaten Toba akan melaksanakan Pemilihan Kepala Desa Serentak pada tanggal 19 Oktober 2023, dimana akan diikuti oleh 87 desa yang berada di Kabupaten Toba.
Menurut pengamatan GMKI Toba, perebutan kekuasaan di tingkat desa atau Pilkades di Toba, sarat dengan money politik. Hal itu disampaikan oleh Togi Siahaan selaku Sekretaris DPC GMKI Cabang Toba dalam siaran persnya kepada wartawan.
"Kami berharap masyakarat dapat memilih kepala desa berdasarkan rekam jejak, kreatifitas dan kualitas kepemimpinannya, bukan berdasarkan jumlah rupiah yang disebarkan" ujar Togi Siahaan yang juga merupakan personalia penyelenggara pemilu di Kabupaten Toba itu.
Menurut pihaknya terkadang kepala desa yang terpilih hanya karena memberi uang kepada masyarakatnya sehingga calon kepada desa yang berkualitas tidak terpilih hanya karena tidak membagikan uang kepada pemilih.
"Hal ini bisa menimbulkan tingkat korupsi di lembaga pemerintahan desa, karena untuk mengembalikan biaya politik selama masa dinamika pilkades" terang Togi Siahaan.
Oleh karena itu tindakan-tindakan seperti ini akan memperlambat proses kemajuan dan pembangunan desa karena pengelolaan dana desa akan lebih berorientasi pada pengembalian modal politik di Pilkades, dan bukan untuk kesejahteraan rakyat.
"Kami juga melihat beberapa kasus korupsi Kepala Desa yang ada di Toba selama lima tahun terakhir ini, hal ini harus menjadi warning bagi masyarakat untuk memilih Kepala Desa, agar Kepala Desa yang dipilih mampu menggunakan dana desa secara efektif untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat" Jelasnya.
"Kita juga, tambah Togi, harus bisa melihat dan belajar dari beberapa desa maju yang ada di Pulau Jawa, seperti contoh Desa Ponggok di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten"
Togi menjelaskan, Desa Ponggok memiliki BUMDES dengan penghasilan 14M pertahun melalui pengelolaan pariwisata di desa dan memiliki program satu rumah satu sarjana.
"Desa tersebut termasuk kreatif dalam pengelolaan potensi desa, kami berharap masyarakat memillih calon kepala desa yang mampu kreatif mengelola potensi desanya, seperti contoh potensi desa Hatulian, desa Pardinggaran yang memiliki potensi parawisata yang besar, di desa lainnya" Ujarnya.
"Menjadi Kepala Desa itu adalah pelayanan yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat terkhususnya di Kabupaten Toba. Semoga Pilkades tahun ini berjalan dengan sukses dan aman agar menghasilkan Kepala Desa yang kreatif dan berkualitas" Tutupnya.
(ALEX)